> >

Mantan Komisioner KPAI: Pendidikan Seks Bukan Hal yang Tabu

Sosial | 10 Januari 2023, 06:20 WIB
Berlatih setiap hari dengan Metode Kumon membentuk anak disiplin dalam menyelesaikan tantangan soal (Sumber: Dok. Kumon)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendidikan seks sejak dini dinilai sukup penting. Pendidikan seks ini akan melindungi buah hati dari kejahatan seksual.

"Pendidikan seks bukan hal yang tabu, tapi perlu dilakukan demi melindungi anak-anak dari kejahatan seksual," kata mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti yang kini sebagai pemerhati anak, dikutip dari Antara, Senin (9/1/2023).

Pendidikan seks penting dilakukan, kata Retno, sebab kerap anak tidak paham bahwa dirinya sedang dilecehkan atau dicabuli oleh orang dewasa yang dikenalnya.

Katanya, pendidikan seks bisa mulai diperkenalkan ketika anak baru mulai lancar berbicara.

Orang tua dapat memberikan pendidikan seksual dengan cara menyebutkan alat kelamin laki-laki dan perempuan dengan nama yang benar, penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan.

Baca Juga: Dijerat 30 Dakwaan Kekerasan Seksual, Eks Artis Film Porno Ron Jeremy Tak Mampu Jalani Sidang

"Ketika memandikan anak, (pendidikan seks) itu bisa dilakukan, sambil bilang bagian mana di tubuhnya hanya dia yang boleh pegang dan lihat," kata Retno yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia.

Selanjutnya pendidikan seks juga berguna bila ada orang yang mau memegang bagian-bagian tubuh yang tidak boleh dilihat atau dipegang, itu adalah perbuatan jahat yang harus dilaporkan kepada orang tua.

Retno mengatakan orang tua perlu memberitahu apa bedanya sentuhan sayang dan sentuhan nakal.

"Sentuhan sayang itu ketika ibu memeluk. Kalau sentuhan nakal, ketika memeluk sambil meraba dada atau pantat (dubur)," ujar dia.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU