Kisah Hidup Ibu Eny sebelum Sakit Jiwa: Jual Perabotan Rumah Mewah untuk Bertahan Hidup
Peristiwa | 7 Januari 2023, 12:40 WIB"Bilang enggak perlu bantuan dan tamu. Maksud saya mau pendataan karena di sini perlu bantuan. Saya mau lihat identitas. Ini tahun 2020," kata Slamet.
Baca Juga: Sulitnya Evakuasi Penghuni Rumah Mewah Terbengkalai di Cakung, Pintu Dikunci dan Diganjal Besi
Bahkan, bantuan dalam bentuk pembersihan rumah pun ditolak oleh Eny. Demikian pula sebelum Eny dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit, kondisi rumah mereka tampak tak terurus dan terbengkalai.
"Walau mau bantu untuk bersihin rumah enggak dibolehin. Itu masalahnya. Tiko mau bersihin harus izin, tapi tetap enggak dibolehin," kata Slamet.
Namun atas nama empati warga tetap menyalurkan bantuan melalui anaknya, Tiko.
Slamet mengungkapkan, Eny hanya bersedia menerima sesuatu selama diberikan oleh Tiko. Oleh karena itu, bantuan pun disalurkan melalui Tiko.
Ada beragam upaya dalam membantu Eny dan Tiko, salah satunya mengaktifkan kembali KTP Eny.
"Karena KTP di KK belum elektronik, makanya dari Pak RT (katanya) identitas harus dihidupkan. Tiko sudah KTP elektronik. Pas (KTP) sudah hidup, bantuan masuk," kata Slamet.
Upaya lain yang telah dilakukan adalah mempekerjakan Tiko sebagai petugas keamanan kompleks pada 2015. Selanjutnya, Tiko juga mengambil paket C dan dikursuskan agar bisa mengendarai mobil.
"Pak RT bilang, bagaimana kewajiban kita. Makanya dipekerjakan sebagai keamanan, dan dikursuskan bawa mobil. Tetangga kadang pakai tenaga dia. Sekarang lagi paket C, itu lingkungan yang bantu," terang Slamet.
Adapun beragam upaya tersebut dilakukan agar Tiko memiliki penghasilan untuk membiayai Eny.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Tiko seorang diri merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewah tersebut.
Kehidupan Ibu Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun kini menjadi sorotan sejumlah pihak.
Pemerintah daerah akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu. Ibu Eny yang diduga depresi kini mendapatkan penanganan medis.
Sementara rumah mewah yang terbengkalai dibersihkan oleh petugas gabungan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dibantu warga sekitar dan sejumlah relawan.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV