Kronologi Angela Hilang 2019 Saat Tugas ke Bandung, hingga Diduga Ditemukan Termutilasi di Bekasi
Kriminal | 6 Januari 2023, 11:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Angela Hindriati Wahyuningsih diduga adalah wanita yang menjadi korban mutilasi Ecky Listhiantho (34) di sebuah rumah kontrakan yang berada di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Kasus ini terungkap setelah polisi mencari keberadaan Ecky Listhiantho yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya usai pamit pergi ke bank.
Baca Juga: Telusuri Identitas Korban Mutilasi di Bekasi, Polisi Bongkar Makam Remaja yang Tewas 5 Tahun Lalu
Setelah menemukan keberadaan Ecky Listhianto, polisi yang melakukan pemeriksaan di rumah kontrakan itu menemukan potongan tubuh manusia yang diduga jasad Angela Hindriati Wahyuningsih.
Kakak Angela, Turyono Wahadi, membenarkan adiknya yang selama ini ia cari-cari ternyata mendapat laporan menjadi korban mutilasi Ecky di Bekasi.
"Iya betul (Angela korban mutilasi)," kata Turyono Wahadi dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/1/2023).
Turyono lantas menjelaskan kronologi adiknya Angela Hindriati dinyatakan hilang kontak sejak 2019 silam. Menurutnya, komunikasi terakhir pihak keluarga dengan Angela terjadi pada Mei 2019.
Sementara menghilangnya Angela, menurut Turyono, terjadi pada Senin (24/6/2019) di Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Ketua RT Bongkar Perilaku Pelaku Mutilasi di Bekasi, Bikin Warga Bertanya karena Misterius
Kala itu,Turyono menyebut posisi terakhir Angela berada di Hotel Grand Cordella, Kota Bandung untuk melaksanakan tugas dari kantornya. Adapun Angela Hindriati diketahui bekerja di perusahaan Superindo di Jakarta.
"Informasi yang kami terima dari rekan kerjanya, bahwa Angela ditugaskan ke Bandung hanya seorang diri,” ujar Turyono.
Namun sebelumnya, pada tanggal 21 Juni 2019, Angela terlacak masih sempat ke Superindo Ciputat. Lalu, keesokan harinya mendapat tugas ke Superindo Pondok Kelapa dan Cibinong.
“Pada 23 Juni 2019 berangkat ke Bandung untuk tugas, check out dari hotel pada Senin (24/6/2019) sekira pukul 10.00 WIB," kata Turyono Wahadi.
Pada Senin (24/6/2019) sekitar pukul 12.00 WIB, Turyono mengatakan, bahwa Angela masih sempat berkomunikasi (chat) di grup WhatsApp kantornya.
Baca Juga: Fakta Kasus Mutilasi Perempuan di Bekasi, Ditemukan Berbagai Dokumen Penting di Kontrakan Pelaku
Dalam percakapan di grup WhatsApp tersebut, Angela Hindriati menyampaikan sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta. Setelah itu, tidak ada lagi kabar dari Angela.
Informasi hilangnya Angela Hindriati pertama kali disampaikan oleh rekan kantornya kepada kakak Angela dan Turyono yang tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan.
"Dari rekannya kantor menelepon kakak saya yang tinggal di Pamulang, menanyakan keberadaan Angela karena belum masuk kantor dan belum menyerahkan laporan proposal hasil dari penugasan di Bandung," ujar Turyono.
Setelah mendapat kabar adiknya hilang, pihak keluarga tidak langsung menghubungi polisi, tetapi mencari informasi melalui rekan-rekan dan sahabat Angela.
Setelah upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil, keluarga Angela akhirnya melapor ke Polsek Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kriminolog Ungkap Alasan Orang Tega Bunuh dan Mutilasi: Dia Tidak Mau Kehilangan Status Sosial
Namun, karena posisi terakhir Angela berada di Kota Bandung, pihak kepolisian di Jakarta menolak laporan tersebut dan menyarankan keluarga Angela untuk langsung membuat laporan ke wilayah hukum Polda Jabar.
"Itulah alasannya, kami baru melaporkan pada Jumat (26/7/2019) ke SPKT Polda Jabar," kata Turyono.
Selama kurang lebih 3,5 tahun dinyatakan hilang, Angela Hindriati berhasil diketahui keberadaannya, tetapi dalam kondisi yang tak bernyawa. Tak hanya itu, kondisi jasadnya pun sudah tak utuh.
Guna memastikan korban mutilasi adalah Angela, penyidik Polda Metro Jaya kemudian membongkar makam anak Angela bernama Anna Laksita Leialoha.
Makam Anna yang dibongkar penyidik Polda Metro Jaya berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kasus Mutilasi di Bekasi, Kriminolog Sebut Pelaku Tidak Lagi Melihat Korban Sebagai Manusia
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan penyidik sampai saat ini tengah memastikan identitas korban mutilasi di Tambun, Bekasi, itu.
"Kalau identitas mayat sudah firm, maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," ujar Hengki.
Hengki memperkirakan proses untuk mengidentifikasi korban membutuhkan waktu cukup lama karena tingkat kesulitannya cukup tinggi.
“Perlu ketelitian dan kehati-hatian,” kata Hengki.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com