Psikolog Forensik Duga Motif Penculik Malika di Gunung Sahari Adalah Dorongan Seksual
Kriminal | 3 Januari 2023, 19:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pakar psikologi forensik Reza Indragiri menduga motif pelaku penculikan terhadap MA (6) di Jakarta, adalah dorongan atau hasrat seksual.
Hal itu, kata Reza, dilihat dari fakta yang ada bahwa terduga pelaku merupakan residivis kasus pencabulan atau pelecehan terhadap anak di bawah umur.
“Hitungan-hitungan di atas kertas, perkiraan saya, aksi residivisme kali ini yaitu penculikan, kembali dilakukan oleh pelaku tersebut dalam rangka motif yang sama, yaitu untuk memuaskan dorongan seksualnya yang jahat tersebut,” kata Reza dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (3/1/2023).
Baca Juga: Ibu Malika Sujud Syukur dan Menangis Usai Dapat Kabar Bahwa Anaknya Ditemukan di Kawasan Ciledug
Reza mengatakan, MA, korban penculikan tersebut menjadi korban dari tindakan seorang residivis yang mengulangi perbuatan jahatnya.
Berkaitan dengan hal itu, ia menilai program rehabilitasi yang dilakukan untuk pelaku saat menjalani hukuman pada kasus sebelumnya, tidak efektif, bahkan gagal.
“Residivisme boleh jadi mengindikasikan bahwa program rehabilitasi bagi yang bersangkutan, gagal.”
“Program rehabilitasi yang ditujukan untuk mengatasi dorongan-dorongan seksual yang jahat itu ternyata tidak efektif, tidak mujarab,” lanjutnya.
Reza mengaku sangat bersyukur karena pihak kepolisian dapat mengungkap dan menangkap pelaku dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Bahkan saya sungguh bersyukur polisi dalam tempo yang tidak terlalu lama berhasil mengungkap kasus ini,” tuturnya.
Ia membayangkan, jika anak tersebut sungguh-sungguh sudah menjadi korban kejahatan seksual, baik itu pelecehan maupun perkosaan dari pelaku, ke depannya, tidak menutup kemungkinan menjadi korban perdagangan orang.
Baca Juga: Kondisi Terkini Malika, Bocah 6 Tahun Korban Penculikan: Dalam Keadaan Baik dan Sehat
“Suatu saat nanti ‘nilai seksual’ anak itu sudah berkurang di mata pelaku, tidak menutup kemungkinan anak itu akan dijual, dijadikan obyek eksploitasi seksual, diperdagangkan ke orang jahat lainnya.”
“Jadi melingkar-lingkar di pikiran saya bahwa motif pelaku barangkali tak jauh-jauh dari motif seksual,” tegasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV