> >

Proses, Alat, dan Cara Kerja Tes Poligraf Utah ZCT pada Sambo, Putri, serta Kuat Maruf

Hukum | 23 Desember 2022, 06:01 WIB
Ketua Asosiasi Poligraf Indonesia, Agung Prasetya, mensimulasikan tes poliograf dalam program Rosi, Kamis (22/12/2022) malam. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

"Karena manusia ada napas dada ada napas perut, kita meng-cover itu," terang Agung.

Setelah itu, pemeriksa akan memasang sensor kardio pada bagian lengan terperiksa. Alat ini mirip dengan pengukur tensi.

Selain itu juga ada ada sensor keringat yang diletakkan pada jari terperiksa, serta sensor gerakan yang ditaruh di bawah tempat duduk terperiksa.

Alat yang terpasang di tubuh terperiksa tadi, semua terhubung dengan laptop. Dengan demikian, grafik pola reaksi dari terperiksa saat menjawab pertanyaan akan muncul dan terekam.

"Kita melihat pola reaksi, itu yang kita nilai," ungkap Agung.

Baca Juga: Tanggapan Sambo soal Poligraf Putri disebut Lucu oleh Pengacara Brigadir J

Ketua Asosiasi Poligraf Indonesia itu lantas menjelaskan, pemeriksa akan memberi pertanyaan tertutup kepada terperiksa. Singkat kata, hanya ada dua jawaban: Ya atau Tidak.

Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan, secara garis besar terbagi dalam dua jenis, yakni pertanyaan kontrol dan pertanyaan relevan.

"Kalau reaksi di pertanyaan kontrol itu lebih tinggi dari reaksi pertanyaan relevan, berarti dia jujur, dan sebaliknya," terang Agung.

Pada tes poligraf Putri Candrawathi, ada 11 pertanyaan yang diajukan secara berulang sebanyak lima kali, dengan urutan berbeda.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui pola reaksi saat terperiksa menjawab pertanyaan.

"Kalau orang memang ada niatan untuk berbohong, beban dia bertambah, takut ketahuan berbohong, jadi berusaha untuk memanipulasi," ungkap Agung.

Sebagai informasi, Agung juga menjelaskan hasil tes poligraf tak bisa langsung diketahui seketika. Ahli butuh waktu untuk menginterpretasikan data grafik hasil pola reaksi yang direkam ketika tes poligraf dilakukan.

Baca Juga: Kriminolog UI: Bisakah Putri Candrawathi Disebut Aktor Intelektual dan Apa Konsekuensinya?

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU