Kronologi Alpih Priyono, Eks Asisten Panji Petualang Tewas Dipatuk King Kobra saat Nobar Piala Dunia
Peristiwa | 21 Desember 2022, 09:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Iroh (68), ibunda dari Alprih Priyono, mengisahkan bagimana putranya, eks asisten Panji Petualang tewas dipatuk anak ular king kobra.
Hal itu terjadinya saat putranya itu nonton bareng (Nobar) final Piala Dunia 2022 bersama teman-temannya di Gang Lipur, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (18/12/2022) malam.
Iroh lantas cerita, anaknya dipatuk ular ketika terjadi gol Argentina melawan Prancis, ketika para penonton berteriak dan bersorak karena gol tercipta.
King Kobra itu lantas kaget, dan mematuk tangan kiri Alpih Priyono.
"Kejadiannya pas malam Senin saat final Piala Dunia, jadi saat Alprih itu menangani ular king kobra," ujar Iroh di rumahnya, Selasa (20/12/2022) dilansir Tribun Jabar.
Baca Juga: King Kobra di Swedia Kabur dari Kandang, Bikin Publik Panik, Seminggu Kemudian Pulang Sendiri
"Alprih di situ sama temennya yang komunitas musik, terus katanya pas dipatuk ularnya pas lagi gol kedua Argentina, ada sorakan dari warga, mungkin ularnya kaget dan langsung mematuk salah satu jari tangan sebelah kiri," tambahnya.
Setelah kejadian, Alprih ditangani teman-temannya.
Namun, menurut cerita temannya, Alprih sempat mengeluarkan suara seperti orang mengorok.
Melihat kondisi tersebut, teman-temannya langsung mengevakuasi Alprih ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH.
Kemudian ada juga temannya yang datang ke rumah Alprih dan memberitahukan kejadian tersebut kepada Iroh.
Mendengar kabar tersebut, Iroh tidak panik, karena kejadian serupa pernah dialami Alprih pada 2015 silam dan anaknya tersebut selamat.
"Saya awalnya tidak kaget karena pada 2015 dia pernah juga dipatuk king kobra tapi Alhamdulillah waktu itu selamat diberi suntikan serum anti bisa ular kobra," katanya.
Baca Juga: King Kobra Sepanjang 3,7 M Masuk Permukiman
Iroh pun saat itu langsung menjalankan salat sunat di rumahnya.
Hingga akhirnya ada teman Alprih yang datang kembali ke rumah memberikan kabar kepada Iroh.
"Saya salat sunat saja di rumah, namun setelah 6 rakaat saya terus tidak konsen, buyar saja pikirkan ibu, terus ada lagi teman Alprih yang ke rumah nyuruh bawa KTP ke rumah sakit, saya langsung datang aja sama si bapak ke bunut," katanya.
Setelah ibunya tiba di Rumah Sakit, saat itu Alprih sedang ditangani petugas kesehatan dengan cara di pompa jantungnya.
"Jantungnya katanya melemah, saya samperin anak saya itu saya bisikin ke telinganya supaya kuat, Allahu, Allahu, namun habis itu matanya langsung tertutup dan kata petugas jantungnya sudah berhenti," ungkapnya
Iroh tidak menyangka, anaknya meninggal dunia dalam hobinya itu yakni pencinta hewan jenis ular, sejak 2014 Alprih gabung dengan panji petualang.
"Dari SMP juga Alprih itu suka ngumpetin ular di kantong bajunya, pernah dulu pas SMP saya dipanggil gurunya karena Alprih membawa ular ke sekolahan, kalau sama Panji Petualang itu dari awal sejak panji tinggal di Cianjur 2014," jelasnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Tribunnews