> >

Gili Trawangan Lombok Siap Sambut Wisatawan Nataru 2023, Okupansi Hotel Diperkirakan Capai 80 Persen

Peristiwa | 16 Desember 2022, 10:27 WIB
Para turis mancanegara turun dari kapal cepat di dermaga Pelabuhan Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

MATARAM, KOMPAS.TV - Para pengelola hotel di Gili Trawangan Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), siap menyambut para wisatawan domestik dan asing yang diperkirakan mencapai 4.800 orang saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru 2023).

"Perkiraan tingkat hunian kamar hotel mencapai 70 - 80 persen, maka wisatawan yang menginap sekitar 4.200 hingga 4.800 orang saat libur Nataru," kata Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan di Mataram, Kamis malam (15/12) dilansir dari Antara.

Ia memperkirakan okupansi kamar hotel di Gili Trawangan pada momen libur Nataru 2023 mencapai 70-80 persen.

Angka tingkat hunian kamar hotel tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tingkat hunian kamar hotel pada November 2022 yang mencapai 50-60 persen.

Kusnawan menyebut, jumlah kamar hotel yang tersedia sebanyak 6.000 kamar dan tersebar di kawasan wisata tiga gili, yakni Gili Trawangan, Meno, dan Air. Namun sebagian besar terpusat di Gili Trawangan.

Baca Juga: Catat! Ini Jenis Kendaraan yang Dilarang Masuk Tol Selama Nataru dan Jadwalnya

"Jika terjadi tingkat hunian hingga 70-80 persen, maka rata-rata kunjungan wisatawan bisa 1.000 hingga 1.200 orang per hari dengan lama tinggal bisa mencapai enam hari," ujarnya

Senada, Ketua Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB I Gusti Lanang, juga memperkirakan okupansi hotel meningkat sebesar 20-30 persen saat Nataru 2023, sehingga rata-rata keterisian kamar hotel yang sebelumnya 40 persen pada November bisa naik menjadi 60-70 persen pada Desember 2022.

"Kunjungan wisatawan saat Nataru kemungkinan masih didominasi dari domestik, tapi kalau di kawasan tiga gili kebanyakan mancanegara," ujarnya.

Menurut dia, hotel-hotel yang ada di sekitar destinasi wisata masih menjadi incaran wisatawan untuk menginap, dibandingkan dengan hotel di Kota Mataram sebagai Ibu Kota Provinsi NTB.

Hal itu disebabkan karena pada Natal dan Tahun Baru menjadi momentum sebagian orang untuk berlibur. Sedangkan hotel perkotaan lebih didominasi dengan kegiatan wisata pertemuan.

"Sudah menjadi kebiasaan bagi para wisatawan lebih memilih menikmati libur sambil berwisata akhir tahun di destinasi wisata," kata Lanang.
 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU