Seabad NU, PBNU akan Gelar Muktamar Internasional, Minta Ulama Dunia Berfatwa soal Status Piagam PBB
Agama | 16 Desember 2022, 10:03 WIBGus Yahya menerangkan, hingga satu abad lalu, konflik dan peperangan atas nama agama masih dianggap normal.
Baca Juga: PBNU Ucap Selamat kepada Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti: Duet yang Teruji Pimpin Muhammadiyah
"Ini bukan sesuatu yang eksklusif menyangkut Islam saja. Pihak-pihak di luar Islam pun pada umumnya meneguhi pola sikap dan tindakan yang didasarkan pada anggapan bahwa perlawanan atas nama agama terhadap pihak lain adalah tuntutan moral," ujarnya.
Menurut Gus Yahya, gagasan muktamar internasional fikih itu merupakan bagian dari ikhtiar NU untuk berkontribusi dalam perdamaian dunia internasional.
"Ini awalan dari inisiatif strategis yang diusung NU dalam membangun peradaban," ujar Gus Yahya.
Muktamar ini akan dihadiri sejumlah ahli fikih dunia dan tokoh Muslim internasional, di antaranya Syaikh Dr. Ahmad Al-Thayib (grand Syaikh Al Azhar, Mesir); Syaikh Abdullah bin Mahfudh Ibn-Bayyah (Majelis Hukana Al amuslimin, UAE); dan Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri (Direktur El Taba Institute, UAE).
Lalu, ada Eslam Sa'ad (Peneliti Islam Kontemporer, Mesir); Dr. Syafiq Ibrahim Allam (Grand Mufti, Mesir); dan Prof. Koutoub Moustapha Kano (Sekjen Council of Islamic Fiqh Afrika).
Sementara dari Indonesia, tokoh yang akan menjadi pembicara adalah Prof Dr. KH Quraish Shihab, KH Miftachul Akhyar (Rais Aam PBNU), KH Ma'ruf Amin (wakil presiden), KH Afifuddin Muhajir (Wakil Rais Aam PBNU), dan KH Ahmad Mustofa Bisri (mustasyar PBNU).
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV