Pengamat soal Saran Bamsoet untuk Pikirkan Ulang Pelaksanaan Pemilu 2024: Pengkhianat Konstitusi
Rumah pemilu | 9 Desember 2022, 10:19 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang menyarankan pelaksanaan Pemilu 2024 dipikirkan ulang, menunjukkan bukan sikap seorang negarawan.
"Saya ingatkan semua pejabat dan relawan, cukong, yang masih punya energi tiga periode, perpanjangan masa jabatan, kalau tetap nekat, Presiden Jokowi berada di ujung tanduk, bukan seorang negarawan," kata Pangi kepada Kompas TV, Jumat (9/12/2022).
Baca Juga: Bamsoet Sarankan Pemilu 2024 Dipikirkan Ulang: Berpotensi Panaskan Suhu Politik Nasional
Menurut dia, agenda oligarki tersebut akan dilawan oleh rakyat yang tidak setuju dengan agenda yang mencoreng demokrasi tersebut.
"Ketua MPR dan Ketua DPD RI, pengkhianat konstitusi, kalian sadar, bersuara lah, mumpung belum dibungkam suara kita," ujarnya.
Ia menilai dengan jabatan sebagai Ketua MPR Bamsoet bisa berpotensi sebagai pengkhianat konstitusi.
"Saya pikir yang berpotensi menjadi pengkhianat konstitusi adalah yang punya jabatan strategis, atas nama kehendak rakyat, padahal ini agenda elite yang tidak mau pestanya cepat berakhir. Mau dibawa ke mana negara ini," katanya.
Ia menambahkan, dirinya sudah memperkirakan kalau isu ini akan terus bergulir hingga masa jabatan Presiden Jokowi berakhir.
"Ini sudah saya perkirakan dan ramalkan. Mereka punya judul lagu lama dan kaset usang, karena enggak ada yang memenuhi kriteria sehebat Jokowi, maka untuk kelanjutan legacy agar tercapai Indonesia emas 2045, maka bagi mereka yang lain enggak akan ada seperti Jokowi."
"Kita akui Jokowi rajin turun menyapa menyalami masyarakat Indonesia. Namun di mana logika Anda dengan dalil di atas kemudian punya kesimpulan yang merusak, karena enggak ada capres yang punya kriteria seperti pak Jokowi, maka pak Jokowi harus ditambah masa jabatannya," ujarnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV