> >

Jokowi Minta Para Menteri Antisipasi Cuaca Ekstrem: Optimalkan Mitigasi

Peristiwa | 6 Desember 2022, 20:48 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menteri untuk mengantisipasi bencana diberbagai daerah yang mungkin terjadi karena cuaca ekstem pada penghujung 2022 dan awal tahun 2023. (Sumber: BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menteri untuk mengantisipasi bencana di berbagai daerah yang mungkin terjadi karena cuaca ekstem pada penghujung 2022 dan awal tahun 2023.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat membuka sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

"Di penghujung tahun 2022 memasuki tahun 2023, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, antisipasi bencana cuaca ekstrem dan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas agar kita semuanya memberikan perhatian," kata Jokowi.

Dia pun berpesan kepada anak buahnya untuk memaksimalkan informasi cuaca dari Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai peringatan dini dan mitigasi bencana.

Jokowi menuturkan, mitigasi bencana perlu dilakukan di semua daerah.

"Maksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini, dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana harus diperhatikan," tegasnya.

Dengan beberapa kejadian bencana alam, seperti gempa bumi di Cianjur dan erupsi Gunung Semeru, Presiden ingin memastikan bahwa negara betul-betul hadir dalam penyaluran bantuan dan rekonstruksi bangunan terdampak.

Baca Juga: Jokowi Mewanti-wanti Cegah Krisis Pangan: Cermat Hitung Cadangan Beras

"Dan memastikan negara betul-betul hadir. Segerakan bantuan kemanusiaan dan juga segerakan rekonstruksi bangunan yang terdampak gempa ataupun bencana lainnya apabila memang keadaan sudah memungkinkan untuk segera dimulai," ungkap Presiden.

Selain bencana, Jokowi juga meminta antisipasi dan mitigasi terhadap penanganan Covid-19 agar tetap dilakukan.

"Meskipun saya lihat ini sudah terjadi penurunan yang lumayan banyak, karena di 5 Desember kemarin setelah naik sampai 6 ribu (kasus) bahkan 7 ribu (kasus), per 5 Desember kemarin saya lihat kasus hariannya sudah di angka 2.234," jelasnya.

Melansir Antara, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, terdapat 3.318 peristiwa bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia sejak awal tahun hingga 4 Desember 2022.

Bencana alam yang paling banyak terjadi adalah banjir yaitu sejumlah 1.420 kejadian, selanjutnya ada 989 kejadian cuaca ekstrem, 608 kejadian tanah longsor dan 250 kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada periode yang sama.

Ada pula gempa bumi yang terjadi sebanyak 25 kejadian, gelombang pasang atau abrasi 22 kejadian, serta 4 kejadian kekeringan.

Seluruh kejadian bencana itu membuat lebih dari 5,7 juta orang terpaksa mengungsi, 563 orang meninggal dunia, 8.694 orang luka-luka, dan 43 orang hilang.

Bencana juga mengakibatkan kerusakan terhadap 72.218 rumah dan 1.732 fasilitas umum.

Baca Juga: Jokowi Cek Pembangunan Rumah untuk Korban Gempa Cianjur: 80 Unit Akan Tersedia di Desember 2022!

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU