BNPB Rilis Satu Warga Luka Ringan Akibat Gempa Garut M 6,1
Peristiwa | 3 Desember 2022, 19:56 WIBCIANJUR, KOMPAS.TV – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memberikan keterangan resmi seputar gempa bumi magnitudo 6,1 (dimutakhirkan dari magnitudo 6,4) yang terjadi di Garut Jawa Barat.
Ia menyebutkan gempa bumi dirasakan cukup kuat selama empat sampai lima detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung.
Suharyanto yang ketika itu berada di posko darurat bencana gempa bumi magnitudo 5,6 Cianjur juga ikut merasakan guncangan gempa Garut. Data kerusakan yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB ada empat rumah rusak dan satu unit sekolah juga mengalami kerusakan.
“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut, dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak. Ada satu korban mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat,” kata Suharyanto dalam siaran pers, Sabtu (3/12/2022).
Baca Juga: Antisipasi Gempa Susulan, BPBD Garut Sosialisasikan Titik-Titik Kumpul untuk Evakuasi
Ia segera mengirimkan tim untuk membantu pendampingan daerah dan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan. Sementara, perkembangan informasi darurat terkait gempa bumi Garut akan disampaikan secara berkala.
Berdasarkan perkembangan yang dihimpung selang dua jam usai gempa Garut, belum ada laporan terkait gempa bumi susulan yang dirasakan dan berdampak signifikan. Kendati demikian, ia tetap meminta warga agar tetap tenang dan waspada serta hati-hati.
Seperti yang diketahui gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang Garut, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (3/12/2022) pukul 16.49 WIB. Sebelum dimutakhirkan, gempa Garut bermagnitudo 6,4.
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi 46 kilometer barat daya Garut. Gempa terjadi di kedalaman 106 kilometer.
Baca Juga: Dampak Gempa Magnitudo 6,4 di Garut, Kaca Hotel di Bandung Retak, Tamu Berdesakan Keluar
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV