Kabid Dokkes Polda Jateng Ungkap Faktor Krusial Buat Satu Keluarga di Magelang Tewas akibat Sianida
Kriminal | 30 November 2022, 21:12 WIBBaca Juga: Kasus Anak Racuni Keluarga, Paman Pelaku: Tersangka Rusak Dana Orang Tua
Hastry menjelaskan menurut pengakuan pelaku, minuman yang sudah dicampur racun Arsenik sudah tertelan, namun efek samping yang ditimbulkan tidak mematikan.
Hal ini membuat pelaku mencari zat kimia mematikan lainnya, kemudian mempelajari berapa banyak yang harus dimasukkan ke dalam minuman.
"Mungkin keluarga dan orang tuanya sempat minum obat karena mual, muntah atau pusing dan itu dipelajari pelaku sehingga dia mencari yang bisa cepat mematikan dalam dosis banyak ya Sianida. Dia pikirnya seperti itu," ujar Hastry.
Menurut Hastry pihaknya masih mendalami apakah ada kandungan Arsenik dalam tubuh korban melalui pemeriksan jaringan histopatologi dari organ lain.
Baca Juga: Anak Kedua Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Satu Keluarga Tewas Diracun di Magelang
Namun hasil pemeriksaan laboratorium forensik dapat dipastikan korban meninggal akibat Sianida.
"Untuk memastikan racunnya apa kami memeriksa lambung, isinya, sampel darah, urine dan kemarin sudah keluar hasilnya positif Sianida, hanya Sianida saja. Untuk kepastian lanjutnya (kandungan Arsenik) kami menunggu dari pemeriksan jaringan histopatologi," ujar Hastry.
Sebelumnya Polda Jateng menetapkan Deo Daffa Syahdilla (22) sebagai tersangka pembunuhan keluarganya sendiri.
Korban yang merupakan ayah, ibu dan kakak perempuan pelaku tewas akibat racun yang dicampur ke teh dan kopi yang biasa diminum korban di pagi hari.
Upaya pembunuhan keluarganya sendiri dengan racun ini sudah dilakukan dua kali oleh pelaku. Upaya pertama korban memasukkan racun Arsenik di minuman es dawet. Namun korban selamat dari rencana pembunuhan.
Hasil pemeriksaan sementara motif pelaku membunuh ayah korban, Abbas Ashar (58), ibu bernama Heri Riyani (54) dan kakak perempuan bernama Dhea Chairunisa (25) lantaran sakit hati.
Pelaku yang merupakan anak bungsu ini tidak terima diminta bantu perekonomian keluarga.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV