Mitos Politik di Balik Capres Rambut Putih, Pengamat Sebut Jokowi sedang Unjuk Kekuatan
Rumah pemilu | 30 November 2022, 16:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik dari The Political Literacy, Muhammad 'Hanif' Hanifuddin, menilai bahwa heboh soal ciri pemimpin berambut putih dan wajah berkerut yang diungkap Presiden Joko Widodo atau Jokowi bukan sekadar mitos politik.
Dalam komunikasi politik, kata dia, apa yang dilakukan Jokowi dengan mengungkap simbol merupakan bagian dari strategi. Presiden Jokowi disebut punya kepentingan terhadap masa depan kepemimpinan yang dibangun mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Hanif juga menyebut, meskipun pada dasarnya pemimpin tidak bisa dilihat dari urusan fisik, tapi Jokowi sengaja memainkan itu sebagai simbol unjuk kekuatan.
Apalagi, nama-nama disebut muncul sebagai sosok perwujudan rambut putih dan berkerut itu, khususnya dua nama sedang dekat dengan Presiden Jokowi, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Disksi keriput, rambut putih, tidak hanya duduk-duduk di istana dalam pidato Jokowi adalah bahasa komunikasi politik asosiatif," kata Hanif saat dihubungi KOMPAS.TV, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga: Jokowi Bicara Lagi Capres Rambut Putih, Singgung Ganjar, Prabowo hingga Hatta Rajasa
Maksudnya adalah, ungkap Hanif, yang dituju merupakan soal kepemimpinan. Bukan kelompok atau golongan.
"Sudah barang tentu tidak sekadar berambut putih ataupun berwajah keriput. Jadi ciri fisik yang disebut hanya sebagai asosiasi keseriusan bekerja untuk rakyat. Bukan mitos ataupun tanpa makna. Asosiasi dan simbol tersebut sudah menjadi bahasa keumuman masyarakat," jelas dia.
"Hanya saja, tentu ada juga pengecualian, ada tokoh yang kerja keras tapi tidak sampai berambut putih ataupun keriput," tambah Hanif.
Baca Juga: Politikus Gerindra Respons Pernyataan Jokowi soal Pemimpin Rambut Putih: Bagian dari Demokrasi
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV