Fakta tentang Racun Arsenik yang Digunakan dalam Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang
Kesehatan | 30 November 2022, 13:11 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Satu keluarga di Magelang diduga diracun dengan arsenik. Pakar dari Polda Jateng mangatakan racun itu adalah yang diduga digunakan Deo Daffa (22) untuk membunuh keluarganya di Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan olah TKP, Selasa (29/11/2022) diketahui sebelum tewas, ketiga korban minum teh dan kopi yang sudah dicampur dengan arsenik. Ketiganya tewas dalam rentang waktu 15-30 menit usai meminum minuman bercampur racun tersebut.
Lantas, apa saja bahaya yang ditimbulkan racun arsenik ini, berikut hal-hal yang perlu diketahui dirangkum dari berbagai sumber
Baca Juga: Polisi Berencana Periksa Penjual Arsenik Online pada Kasus Anak Bunuh Keluarga di Magelang
Gejala
Melansir Healthline, berikut gejala-gejala umum yang dirasakan saat keracunan arsenik:
- Kulit merah atau bengkak
- Perubahan kulit, seperti kutil
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Diare
- Detak jantung yang tidak normal
- Kram otot
- Kesemutan pada jari tangan dan kaki
Tak hanya itu, orang yang terpapar arsenik dalam jangka panjang berisiko mengalami gejala seperti; kulit menjadi gelap, sakit tenggorokan terus menerus, dan masalah pencernaan yang persisten. Segera lakukan tindakan medis apabila gejala mengarah pada keracunan arsenik.
Menurut WHO, gejala jangka panjang cenderung terjadi pada kulit dan dapat muncul dalam waktu lima tahun setelah terpapar. Kasus keracunan ekstrem dapat menyebabkan kematian.
Diagnosis
Gejala yang telah disebutkan belum tentu muncul akibat keracunan arsenik sebelum ada diagnosa dari ahli. Melansir Mayo Clinic, dokter biasanya menggunakan beberapa metode untuk mendiagnosis pasien yang memiliki gejala mengarah pada keracunan arsenik, di antaranya:
- Cek darah, berguna mendeteksi kadar arsenik dalam darah
- Cek urine, berguna mendeteksi kadar arsenik dalam urine
- Elektrokardiogram, metode untuk mengecek detak jantung aman.
Perawatan
Hingga kini belum ada metode khusus yang digunakan untuk mengobati keracunan arsenik. Cara terbaik yang paling mungkin dilakukan yaitu dengan menjaga jarak sejauh mungkin dari paparan arsenik.
Baca Juga: Hasil Autopsi Polisi, Organ Dalam Keluarga di Magelang yang Tewas Diracun Rusak
Suplemen vitamin E dan selenium juga digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk membatasi efek paparan arsenik. Selain itu, hemodialisis atau cuci darah bisa membuang arsenik dalam darah, metode ini disarankan apabila arsenik belum mengikat pada jaringan.
Komplikasi
Melansir Healthline, paparan arsenik jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Jenis kanker terkait arsenik yang paling umum dikaitkan dengan:
- Kandung kemih
- Darah
- Sistem pencernaan
- Hati
- Paru-paru
- Sistem limfatik
- Ginjal
- Prostat
- Kulit
Keracunan arsenik juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lain seperti; diabetes, penyakit jantung, dan neurotoksisitas. Pada ibu hamil, keracunan arsenik dapat menyebabkan komplikasi janin atau cacat lahir.
Asal arsenik
Dari penjelasan yang terangkum di Alodokter, racun arsenik disebutkan senyawa kimia yang bisa terbuat secara alami (organik) maupun buatan (anorganik). Arsenik organik dihasilkan dalam kerak bumi, bisa ditemukan di dalam air, udara, dan tanah, termasuk pada berbagai jenis makanan seperti makanan laut, susu, dan daging.
Namun, jika kadarnya rendah, risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan pun tidak akan begitu saja timbul, kecuali sudah berlangsung cukup lama.
Baca Juga: Peracun Sekeluarga di Magelang Sempat Minta Tolong Gotong Para Korban dari Kamar Mandi
Senyawa kimia ini tidak memiliki warna, bau, maupun rasa, sehingga sangat sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam suatu tempat.
Senyawa ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan dan industri. Jadi, racun ini banyak mengancam masyarakat yang tinggal di daerah industri.
Namun, ternyata senyawa arsenik memiliki manfaat di dunia medis untuk pengobatan penyakit tertentu jika penggunaannya sesuai dengan dosis aman.
Arsenik dalam dosis tertentu pernah digunakan untuk pengobatan penyakit psiriasis, sifilis, ulkus kulit, dan masalah persendian. Bahkan saat ini, senyawa arsenik bisa dimanfaatkan untuk pengobatan leukimia jenis tertentu.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV