> >

Pengakuan Kerabat Satu Keluarga Tewas Diracun di Magelang: Pelaku Sering Hamburkan Uang

Peristiwa | 29 November 2022, 11:15 WIB
Rumah satu keluarga di Magelang yang ditemukan meningga dunia pada Senin (28/11/2022), dikitari garis polisi. (Sumber: Tribun Jogja)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Agus Kustiardo (58), saudara dari satu keluarga tewas di Magelang, mengaku peristiwa meninggalnya sanak familinya tersebut membuat keluarga besarnya kaget, tidak percaya dan hatinya hancur.

Apalagi, kata dia, terduga pelaku pembunuhan keluarga adalah keponakannya sendiri, anak kedua dalam keluarga tersebut, yaitu Deo Daffa Syahdilla (22).

Belakangan, kata dia, ia sempat mencurigai Deo yang disebut sebagai jadi otak pembunuhan satu keluarga tewas diracun itu.

“Sifat Deo itu sekarang overlap. Setahu saya banyak menghambur-hamburkan uang belakangan ini," kata Agus, usai prosesi pemakaman keluarga Abas Ashar di TPU Sasono Loyo, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) malam dilansir kompas.com

Agus adalah kakak kandung Heri Riyani (54), istri Abas Ashar (58), yang jadi korban tewas. Korban lainnya, anak pertama keluarga itu, bernama Dea Khairunisa (25).

"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara tidak manusiawi lho, saya merasa kehilangan," ujarnya. 

 

Agus lantas mengaku, semula tidak tahu kalau anak kedua korban ikut digelandang oleh polisi usai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Saya tadi pagi belum tahu, kemudian ada informasi kalau Deo dibawa polisi juga. Kalau aparat bawa seseorang itu berarti sudah ada keyakinan, melalui alat bukti kuat," ungkap Agus.

Baca Juga: Beli Racun secara Online, Anak Kedua Diduga Bunuh Keluarganya Sendiri di Magelang

Agus lantas berujar, pihak keluarga telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke Polresta Magelang. Dia berharap proses hukum berjalan.

"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," kata Agus.

Sebelumnya dia juga tidak menaruh curiga terhadap gelagat keluarga Abas.

Bahkan komunikasi terakhir, Abas meminta bantuan membayar pajak sepeda motornya.

"Dari awal tidak curiga, terakhir minta tolong saya untuk membayarkan pajak motor, STNK-nya masih saya bawa," sebutnya.

Selama ini, kata Agus, keluarga Abas tidak memiliki konflik dengan sesama. Mereka dikenal baik dan aktif di kegiatan masyarakat di tempat tinggalnya. 

Baca Juga: Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Magelang Diduga karena Racun, Polisi Amankan Terduga Pelaku

Sebelumnya seperti diberitakan, satu keluarga meninggal dunia diduga lantaran diracun oleh anak kedua keluarga tersebut. Ada tiga korban tewas. 

Ketiganya ditemukan tewas di kamar mandi di dalam rumahnya di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (28/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB.

Sebagai informasi, korban pertama adalah Abas adalah pensiunan KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara). Dia purna tugas per 1 Oktober 2022 lalu.

Lantas, sang istri almarhumah Heri Riyani seorang ibu rumah tangga, sedangkan anak pertama yang meninggal bernama Dea tercatat sebagai karyawan PT KAI di Yogyakarta.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU