Musim Hujan Tiba, Ini 6 Gejala DBD pada Bayi, Jangan Sampai Terlambat Mendeteksinya
Kesehatan | 25 November 2022, 14:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Selain banjir, hal lain yang perlu diwaspadai saat musim hujan yakni penyakit demam berdarah dengue atau biasa disingkat DBD.
Penyakit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegepty atau aedes albocpictus.
Siapa pun bisa terkena penyakit ini tanpa mengenal usia mulai dari bayi hingga orang dewasa dengan tingkat keparahan yang tinggi dari demam, syok, hingga kematian.
Gejala DBD berbeda-beda tergantung usia. Pada bayi, DBD sering tidak disadari mengingat anak belum bisa berkomunikasi mengenai apa yang dirasakannya.
Namun, gejala DBD pada bayi harus segera dideteksi dan ditangani agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca Juga: Harus Segera Ditangani, Ini 4 Ciri-Ciri Tahap Awal DBD
Dilansir laman kemkes.go.id, Jumat (25/11/2022), gejala demam berdarah pada bayi baru akan muncul 4-10 hari setelah mendapatkan gigitan nyamuk dan berlangsung antara 2-7 hari.
Berikut beberapa gejala DBD pada bayi yang sering muncul dan harus diwaspadai oleh orang tua.
1. Demam
Pada 2-7 hari pertama, bayi akan merasakan demam antara 37,5 dan 40 derajat Celcius.
Namun, sering kali suhu bayi bisa di bawah 36 derajat Celcius atau biasa disebut dengan demam tapal kuda.
Saat anak mengalami gejala ini, Anda bisa langsung memeriksakan sang buah hati ke dokter.
2. Muncul ruam
Pada kulit bayi yang terkena DBD, sering muncul bintik-bintik merah. Hal ini disebabkan karena trombosit darah yang menurun.
Banyak dan sedikitnya bintik merah ini tergantung pada tinggi atau rendahnya kadar trombosit bayi.
Bintik merah karena DBD memiliki ciri tidak dapat hilang meskipun kulit direnggangkan.
3. Sering rewel
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV