Berapa Lama Seseorang Bisa Bertahan dalam Keadaan Tertimbun Reruntuhan? Berikut Jawabannya
Kesehatan | 24 November 2022, 14:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Bencana gempa bumi di Cianjur telah menelan 271 korban jiwa dan 2.043 orang luka. Selebihnya, laporan hingga Kamis (24/11/2022) menyebut, masih ada sebanyak 40 orang hilang.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam laman resmi BMKG, Rabu (23/11) menuturkan, perlu dipahami dalam peristiwa ini bahwa banyaknya korban jiwa dan luka-luka dalam gempabumi Cianjur bukan diakibatkan guncangan gempabumi, melainkan karena tertimpa bangunan yang tidak sesuai dengan struktur tahan gempabumi.
Namun demikian, ada pula korban yang akhirnya ditemukan selamat meski tertimbun reruntuhan. Kisah Azka misalnya, bocah 7 tahun yang berhasil diselamatkan dengan keadaan masih hidup di antara reruntuhan setelah tiga hari pencarian.
Lantas, berapa lama seseorang bisa bertahan hidup dalam keadaan reruntuhan? Tentu banyak faktor yang mempengaruhi peluang untuk survival. Mulai dari suplai makan-minum, udara, luka yang dialami hingga kondisi fisik dan mental korban.
Melansir dari BBC, para ahli mengatakan beberapa faktor menjadi kunci untuk bertahan hidup, termasuk akses air dan udara.
Kelangsungan hidup sangat bergantung pada apa yang terjadi saat gempa pertama kali terjadi atau bangunan runtuh, jika Anda terjebak di area yang memiliki pasokan oksigen dan air dari dunia luar.
Situasinya tentu akan lebih sulit bagi orang-orang yang terluka di bawah reruntuhan.
Baca Juga: Ayahanda Mengaku Sudah Ikhlaskan Azka Usai 3 Hari Tertimbun Longsor, Keajaiban pun Datang
Selain itu, terperangkap di ruang tertutup berarti juga berkaitan dengan peningkatan suhu dan peningkatan karbon dioksida, yang jika mencapai tingkat yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan mati lemas.
Rata-rata bisa bertahan 3-7 hari dari dehidrasi
Jika calon penyintas tidak terluka, memiliki pasokan udara, dan berada di ruang yang memadai - betapapun kecilnya, hal berikutnya yang menjadi kunci untuk bertahan hidup adalah akses air.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV