Anwar Abbas: Terpilihnya Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti Tidak Sampai Satu Menit
Muktamar muhammadiyah | 20 November 2022, 21:51 WIBSURAKARTA, KOMPAS.TV - Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti kembali ditetapkan sebagai Ketum dan Sekum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Anwar Abbas yang juga terpilih sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2022-2027 mengatakan bahwa musyawarah 13 anggota PP Muhammadiyah ini berlangsung kolektif kolegial. Haedar dan Mu'ti menurutnya adalah duet serasi.
"Ada pemain dobel bulutangkis siapa namanya Tjun-tjun dan Johan Wahyudi, jadi duet mereka (Haedar dan Mu'ti) ini serasi," kata Anwar Abbas kepada Kompas.tv, Minggu (20/11/2022).
Anwar Abbas mengatakan duet Haedar dan Abdul Mu'ti terbilang sangat cepat. Dia menyebut dalam proses musyawarah, para kader yang memutuskan memilih keduanya tak sampai satu menit.
"Ini tadi semua acara sudah dilakukan, cuma acaranya cepat semuanya. Bukan karena dipercepat, tapi memang cepat selesainya. Karena itu kan bahan sudah dikasih sebelumnya ya dan enggak masalah," katanya.
Menurut dia, sebenarnya rapat formatur itu bisa diselesaikan dalam waktu 5 menit saja. 12 formatur satu suara setuju Haedar Nashir sebagai ketum.
Baca Juga: Pidato Haedar Nashir di Penutupan Muktamar Muhammadiyah ke-48, Tekankan Spirit Islam Berkemajuan
"Sebenarnya rapat formatur 5 menit selesai itu, kalau sebenarnya, kalau mau dipercepat ya," katanya.
Tidak ada perdebatan sama sekali dari formatur pada rapat tadi. Anwar Abbas pun menegaskan dia sangat-sangat setuju Haedar Nashir kembali jadi ketum.
"Saya yang mendebat juga. Setuju enggak? Pada setuju, saya enggak setuju kecuali sangat-sangat setuju begitu. Saya enggak setuju, enggak, saya enggak setuju. Saya maunya sangat setuju," kata Anwar Abbas.
Di sisi lain, Anwar Abbas merasa 13 pimpinan pusat ini perlu juga ditambah. Dia mengakui bahwa beban 13 pimpinan ini tentu berat.
"Kalau menurut saya sebaiknya ditambah, dan menurut berapa teman saya, sebaiknya juga ditambah," katanya.
"Karena beban pekerjaan sangat berat, sangat banyak. Jadi kalau seandainya enggak ditambah ya misalkan sekretaris ya pada masa lalu satu di Jakarta, satu di Jogja, sementara pekerjaan itu kan sangat banyak itu. Jadi menurut saya tambahan satu di Jakarta, satu di Jogja. Jadi dua di Jakarta dua di Jogja," katanya.
Penambahan itu bisa berjumlah 10 orang, atau di bawahnya selama jumlah totalnya ganjil. Saat disinggung apakah perlu penambahan itu berasal dari bidang kesehatan, menurut Anwar Abbas tentu bagus jika ada di bidang itu.
"Ya saya rasa menteri kesehatan kan bukan dokter. Sama saja sebenarnya, tapi kalau seandainya dokter bisa masuk ya bagus, tapi kalau tidak dokter ya ndak masalah kan. Buktinya menteri kesehatan kan bukan," katanya.
Baca Juga: Anwar Abbas: Kriteria Calon Presiden Harus Paham Konstitusi dan Pancasila
Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV