Paspampres Bakal Evaluasi Buntut Perempuan Nekat Terobos Salaman dengan Jokowi
Peristiwa | 18 November 2022, 09:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) bakal melakukan evaluasi buntut dari perempuan bernama Wahyuni yang nekat dan bisa terobos pengawalan, serta bersalaman langsung dengan Presiden Jokowi di Bali, Kamis (17/11/2022).
Hal itu diungkap Komandan Paspampres, Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko, yang mengatakan, pihaknya bakal melakukan evaluasi untuk Paspampres.
Kata Wahyu, ada beberapa hal yang masih terdapat kekurangan dalam mengawal Presiden akan disempurnakan buntut peristiwa itu.
"Setiap selesai kegiatan kita pasti ada kegiatan evaluasi. Yang kurang-kurang kita perbaiki dan sempurnakan agar ke depan tidak terulang lagi," kata Wahyu saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis.
Baca Juga: Wahyuni Nekat Terobos Paspampres demi Bisa Salaman dengan Jokowi: Nggak Kepikiran Motor Kanan Kiri
Pengakuan Wahyuni Terobos Paspampres
Adapun perempuan penerobos Paspampres itu bernama Wahyuni. Video aksinya itu viral karena nekat menerobos iring-iringan pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang tengah melaju di ruas jalan di Denpasar, Bali, menyampaikan klarifikasi pada Kamis (17/11/2022) malam.
"Sebenarnya itu spontan saja, aku kepingin salaman sama Pak Jokowi, pingin berfoto sama Pak Jokowi," kata Wahyuni, dalam dialog Kompas Malam di KOMPAS TV.
"Jadi alhamdulillah tadi dapat kaos juga dari Pak Jokowi," ujarnya semringah seraya memamerkan kaos hitam bergambar wajah Jokowi di bagian belakang dan tulisan G20 di bagian depan itu.
Wahyuni juga menyebut, saat melakukan aksi itu, ia hendak mengucapkan, "Pak, sehat selalu". Namun, dirinya telanjur dipisah oleh sejumlah personel Paspampres yang melakukan tugasnya mengamankan orang nomor satu di Tanah Air itu.
Disinggung soal aksinya yang dinilai membahayakan diri serta orang lain, Wahyuni mengaku tak sempat memikirkan hal itu.
"Sebenarnya sudah nggak terpikir lagi (soal bahayanya). Pokoknya aku bisa salaman dan foto sama Pak Jokowi, sudah tidak kepikiran motor kanan kiri," ujarnya.
Baca Juga: Nekat! Wanita Terobos Iring-Iringan Paspampres Demi Salami Jokowi di Bali, Ini Kata Istana..
Sebelumnya seperti diberitakan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan peristiwa yang terjadi di Denpasar, Bali, itu. Saat peristiwa terjadi, Pramono sedang berada satu mobil dengan Presiden Jokowi.
"Saya ingin menjelaskan peristiwa di Bali. Kebetulan pada saat terjadi saya semobil dengan Presiden," ungkap Pramono.
"Ada seorang perempuan yang memotong rangkaian Presiden ingin bersalaman dan sekaligus juga yang bersangkutan meminta kaos kepada Presiden," ujarnya.
Menurut Pramono, ketika bersalaman dengan Kepala Negara tangan perempuan itu tidak mau dilepas karena bentuk kecintaannya kepada Presiden Jokowi.
Saat itulah Presiden meminta kepada Paspampres untuk tidak berlebihan dalam menghalau perempuan tersebut.
"Itulah yang kemudian Presiden meminta kepada Paspampres untuk tidak berlebihan dan meminta kepada perempuan tersebut untuk melepas tangan Presiden," kata Pramono.
"Tetapi dengan histeris tangan tersebut tidak dilepaskan, maka kenapa kemudian paspampres menarik perempuan tersebut. Jadi itulah peristiwa yang terjadi di Bali dan kebetulan saya semobil dengan presiden," ujarnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com