Bertemu Anies, Gibran Disebut Ingin Bangun Jaringan Komunikasi dengan Orang-Orang Komoditas Politik
Politik | 17 November 2022, 21:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Anies Baswedan di Solo pada Selasa (15/11/2022) lalu.
Pertemuan tersebut mengundang banyak perhatian karena dinilai menjadi langkah politik bagi Anies yang akan maju di Pilpres 2014.
Bertemu dengan Gibran yang merupakan kader PDIP juga disebut memberikan keuntungan bagi Anies, meski partai berlogo banteng itu tidak suka dengan langkah yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta.
Lantas, apakah Gibran juga mendapatkan keuntungan dengan pertemuannya dengan Anies?
"Sederhana, bagi Gibran itu dia ingin membangun jaringan komunikasi politik dengan orang-orang yang saat ini selalu memenuhi spotlight pembicaraan soal pilpres. Dekat dengan Puan Maharani, dekat dengan Prabowo Subianto, dekat dengan Ganjar, dengan Anies. Orang-orang yang selama ini menjadi komoditas politik," jelas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, dalam program Kompas Petang, Kamis (17/11/2022).
"Artinya, Gibran itu tidak ingin bikin jarak dengan siapa pun. Sekalipun publik tahu dan menengarai sampai sekarang Jokowi sikap politiknya lebih condong ke Ganjar Pranowo. Tapi itu tidak menutup mata Gibran juga, harus akrab dengan Prabowo, akrab dengan Puan yang nyaris tidak pernah di-endorse oleh Jokowi," paparnya.
Baca Juga: Gibran Bertemu Anies Baswedan, Pengamat: Genit dan Nakal
"Bahkan dengan orang yang berseberangan dengan Jokowi pun, Anies Baswedan, Gibran juga berkomunikasi, bahkan menyanjung."
"Memang agak rumit, tapi bagi saya ini adalah satu sikap politik yang genit, bahkan cenderung nakal dalam tanda kutip, karena Gibran ini melampaui hal-hal yang selama ini terlihat tidak mungkin," ucapnya.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan, apa yang dilakukan Gibran dengan bertemu Anies merupakan langkah yang sengaja ingin ditampilkan putra sulung Jokowi sebagai diferensiasi politik.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV