> >

Pengamat: Gibran Paham Konsekuensi Bertemu Anies

Politik | 17 November 2022, 19:59 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Kompas TV/Antara)

"Tapi menurut saya yang sedang saya bayangkan adalah faktor yang ketiga," lanjut Adi. 

"Sepertinya Gibran ini juga belajar banyak dari konstruksi politik kita secara nasional bahwa tidak ada kepentingan politik yang abadi," ujarnya. 

"Dalam batas-batas tertentu kita bisa melihat elit-elit dalam negera ini saling bertempur, saling berkompetisi tapi setelah pemilu selesai, semua pihak, semua elit itu saling berangkulan. Dan itu nyata disaksikan langsung oleh Gibran."

"Ketika Jokowi dan Prabowo saling berkompetisi di dua periode 2014 dan 2019, bagaimana kerasnya persaingan itu, tapi bisa kita lihat kedua orang yang saling berseberangan ini saling berangkulan," tutur Adi. 

Baca Juga: Usai Anies, Gibran Rakabuming Unggah Foto Bersama Prabowo dan Ganjar

Sementara mengenai sikap PDIP yang merasa gusar dengan pertemuan Gibran dan Anies, Adi menilai hal itu wajar karena Wali Kota Solo itu merupakan kader dari partai berlogo banteng. 

PDIP tentu ingin Gibran lebih menjaga sikap dan perasaan politik yang seharusnya sama dengan partai. 

"PDIP layak khawatir karena insentif elektoralnya secara umum memang dikhawatirkan ini akan menjadi distorsi dan dikapitalisasi oleh pendukung Anies, minimal dalam level persepsi," ungkap Adi. 

"Gibran saja yang anaknya presiden mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Anies. Bagaimana pendukung-pendukung lain yang selama ini mengkritik keras Anies."

"Ini yang sepertinya soal persepsi yang nantinya akan dikapitalisasi bagi orang-orang yang selama ini cukup agresif membantu Anies Baswedan dalam usaha untuk menuju jalan panjang di 2024 nanti."

"Jadi sekalipun Gibran ini memposting nama ataupun fotonya Puan, ada Ganjar, ada Prabowo, ada Anies Baswedan, tentu satu hal yang diinginkan oleh teman-teman PDIP bahwa Gibran itu tidak bisa dilepaskan dari baju politiknya yang saat ini dipakai."

"Gibran itu, apa pun judulnya adalah kader PDIP yang mestinya menjaga sikap, menjaga hati dan perasaan politik yang mestinya seragam dan sama," tukas dia.  

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU