> >

Kemenkes: Tak Ada Kasus Baru Gagal Ginjal Akut Anak Dalam Dua Minggu Terakhir

Kesehatan | 17 November 2022, 07:47 WIB
Fomepizole, obat penawar etilen glikol yang bisa menyembuhkan pasien gagal ginjal akut. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Juru Bicara Kementerian Kesehatan M. Syahril menyatakan, dua minggu terakhir tidak ada kasus baru Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) di Indonesia. Sedangkan kasus kematian pada pasien sebelumnya juga terus menurun.

Sampai 15 November 2022, jumlah kasus GGAPA tercatat ada 324 kasus, dimana tidak ada penambahan kasus baru sejak 2 November 2022.Pasien yang dirawat adalah pasien yang masuk ke RS sebelum tanggal 2 November dan masih memerlukan perawatan.

Kemudian kasus sembuh sebanyak 111 pasien, dengan kasus kematian 199, sementara yang masih dalam perawatan sebanyak 14 kasus. Kasus didominasi oleh anak usia 1-5 tahun.

Adapun 9 kasus yang saat ini masih menjalani perawatan di RSCM, 2 pasien di Aceh, 1 pasien masing-masing di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau. Pasien yang dirawat didominasi oleh kasus-kasus dengan tingkat keparahan pada level stadium 3.

“Stadium 3 ini paling berat, dengan kerusakan ginjal yang cukup parah. Saat ini semua pasien masih dilakukan perawatan intensif di ruang PICU. Kita juga upayakan dengan pemberian fomepizole, mudah-mudahan ini akan membantu,” kata Syahril dalam siaran persnya, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga: Polisi Telah Lakukan Gelar Perkara Gagal Ginjal Akut, Hari Ini akan Umumkan Tersangka

Dari 14 pasien tersebut, dilaporkan tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid), melainkan murni sakit GGAPA yang disebabkan oleh toksikasi dari EG dan DEG pada sirop/obat cair.

“Sehingga memerlukan waktu untuk proses perawatan, kami harapkan seluruh pasien segera membaik,” tambahnya.

Syahril menjelaskan, penurunan kasus kematian dan kasus baru karena dua hal. Yakni penerbitan Surat Edaran Kementerian Kesehatan pada 18 Oktober 2022 yang melarang tenaga kesehatan dan apotek untuk menggunakan obat sirop kepada anak.

Kedua, adalah penggunaan antidotum (penawar) fomepizole injeksi sebagai bagian dari terapi/pengobatan kepada pasien.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU