> >

Dua Kain Ini Jadi Cenderamata KTT G20, Dipakai Pemimpin Negara dan Pasangan saat Jamuan Makan Malam

Update | 16 November 2022, 16:12 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto bersama dengan Presiden Spanyol Pedro Sanchez dan pendampingnya Madam Maria Begona Gomez Fernandez di Garuda Wisnu Kencana, Bali (15/11/2022). (Sumber: Sekretariat Presiden)

Pesona Batik Tiga Negeri menonjol karena kompleksitas motifnya atau coraknya. Batik ini mampu menggabungkan motif batik pedalaman (Solo dan Yogyakarta) dengan motif pesisiran (Pekalongan dan Cirebon) serta motif Peranakan Tionghoa dan motif Belanda. 

Jenis batik asli Pekalongan yang menjadi suvenir KTT G20 yaitu kain batik Liem Ping Wie (LPW) yang mempunyai ciri khas pada tiap detail motif dan pewarnaannya. 

Baca Juga: Makan Malam Bebas Antrean untuk Para Delegasi KTT G20 di Garuda Wisnu Kencana Bali

Kain batik LPW dibuat secara turun menurun dengan sentuhan etnik yang mendalam dan dipadukan dengan warna cerah sehingga memiliki ciri khas yang unik. Batik LPW memproduksi batik tulis halus hingga batik cap coletan, membuat batik ini layak untuk menjadi salah satu koleksi para pecinta batik.

Kain batik pesisir yang dipersiapkan oleh Indonesia untuk seluruh ketua delegasi yang hadir telah dikerjakan secara detail selama enam bulan untuk setiap satu helai kain batiknya. Sekitar empat orang diperlukan untuk menyelesaikan satu helai kain batik ini.

Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali 

Kain tenun ikat merupakan kain khas Bali yang mencerminkan keindahan alam, flora, dan fauna Bali serta sarat dengan nilai seni dan filosofi yang kaya warna dan simbolisme. 

Inspirasi keindahan flora berupa bunga, putik, dan tanaman rambat nusantara digubah dan diterjemahkan dalam karya tenun ini. Terdapat pola-pola hiasan tegas yang dibuat berulang-ulang dan mengalir yang disebut pepatran pada tiap lembar kain. 

Ornamen pepatran mengandung unsur budaya adi luhung yang melambangkan sebuah paradoks kehidupan yang harus diselaraskan dan diseimbangkan sehingga tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia.

Baca Juga: Viral Presiden Perancis Mendadak Pilih Jalan Kaki 2 Kilometer Usai Makan Malam KTT G20 di GWK

Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali sepenuhnya dikerjakan menggunakan tangan para terampil penenun Desa Gelgel, Klungkung Bali dan alat tenun tradisional sehingga setiap corak kainnya unik dan tidak ada yang sama antara satu dan lainnya. 

Wastra nusantara ini merupakan hasil inovasi desain dari Putu Agus Aksara Diantika. Kain tenun ikat yang dibuat dengan teknik tenun ikat tanpa meninggalkan keaslian kain endek klungkung.

Kain Tenun Ikat Catri ini diberikan dan disematkan kepada para Istri dari para Pemimpin Negara G20 saat jamuan makan malam atau welcoming dinner, di GWK.

Baca Juga: Peran Penting "Dua Srikandi" yang Selalu Dampingi Presiden Jokowi di Hari Pertama KTT G20 Bali

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU