Peran Penting "Dua Srikandi" yang Selalu Dampingi Presiden Jokowi di Hari Pertama KTT G20 Bali
Peristiwa | 16 November 2022, 10:56 WIBIa mengatakan, topik yang diangkat dalam pertemuan bilateral itu yakni menjaga keutuhan forum, penyelesaian permasalahan krisis global bersama-sama, dan mendorong kontribusi G20 di bidang kesehatan, energi, dan digital.
Baca Juga: 5 Fakta Kim Keon Hee, Istri Presiden Korea Selatan yang Akrab dengan Iriana Jokowi di KTT G20
Wempi juga mengatakan, semula negara-negara G20 pesimis forum ini bisa dipertahankan, mengingat dalam beberapa kesempatan pertemuan banyak penolakan terhadap Rusia yang ditunjukkan dengan mematikan kamera hingga walkout dari ruangan. Namun, lewat upaya pertemuan bilateral dengan menkeu dan deputi bank sentral negara-negara G20 tersebut, Indonesia mampu mempertahankan forum G20.
"Mempertahankan forum itu sebagai salah satu keberhasilan presidensi, yang diakui semua negara G20. Mereka awalnya pesimis. Oleh Indonesia tidak hanya (dipertahankan) sebagai G20, dialognya juga disediakan," ungkap Wempi.
Peran penting Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno juga melakukan berbagai kunjungan ke berbagai negara. Sepanjang 19-22 April 2022 lalu, ia menyambangi empat negara Eropa, yakni Inggris, Prancis, Belanda, dan Turki untuk membahas terkait penyelenggaraan KTT G20 dan Presidensi G20 Indonesia.
Selain mendatangi empat negara tersebut, Retno juga melakukan komunikasi dengan Menlu Uni Eropa, Menlu Jerman, dan Menlu Italia. Kunjungan Retno ke Eropa itu merupakan putaran kedua dari proses konsultasi yang sebelumnya juga sudah sempat dilakukan.
Pada putaran pertama, Retno telah melakukan konsultasi dengan semua negara anggota G20 dan sudah mendapat gambaran besar pemetaan dari sikap masing-masing negara terkait konflik Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Makan Malam Bebas Antrean untuk Para Delegasi KTT G20 di Garuda Wisnu Kencana Bali
"Dan pada putaran kedua ini boleh dikatakan lebih kepada bagaimana menavigasi respons G20 terkait isu Ukraina, termasuk dampak ekonomi yang seluruh dunia saat ini sedang rasakan," ucap Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kemenlu Achmad Rizal Purnama, Kamis (14/4/2022).
Menurut Retno, kehadiran 18 pemimpin G20, termasuk Indonesia, ditambah 8 dari 10 negara undangan dan pemimpin 10 organisasi internasional merupakan tingkat kehadiran yang sangat tinggi dan mencerminkan komitmen bersama untuk memastikan G20 tetap efektif di tengah situasi yang sangat sulit saat ini.
Baca Juga: Kuliner Kaya Rempah, Jamuan KTT G20 di Bali yang Dimasak Menggunakan Bambu
"Dalam kondisi normal pun tidak semua KTT G20 dapat dihadiri oleh semua leaders, enggak ada perang, enggak ada apa-apa, karena kan masing-masing kepala negara juga memiliki kegiatan yang mungkin tidak bisa ditinggalkan di dalam negerinya, dan sebagainya," kata Retno dilansir dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (12/11/2022).
"Jadi kalau dulu enggak semua leaders (pemimpin negara) hadir di dalam kondisi normal, kalau sekarang ada minus satu, minus dua, it’s okay,” ujarnya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com