> >

Dua Tipe Diabetes Ini Bisa Menyerang Remaja, Kenali Faktor Risikonya!

Kesehatan | 15 November 2022, 15:58 WIB
Ilustrasi cek darah untuk deteksi penyakit diabetes pada remaja. (Sumber: Grid.id)

"Remaja yang menderita diabetes tipe 1 hanya menghasilkan insulin dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali," terang Dien.

Akibatnya, kadar gula akan meningkat dan merusak organ serta jaringan tubuh.

"Hingga saat ini, penyebab pasti terjadinya diabetes tipe 1 pada remaja belum diketahui. Namun, remaja bisa rentan terkena diabetes tipe1 apabila ia memiliki faktor risiko," tutur Dien.

Faktor risiko yang memicu seorang remaja terserang penyakit diabetes tipe 1, di antaranya:

  • Memiliki genetik/keturuan riwayat diabetes tipe 1 dalam keluarga
  • Mempunyai riwayat infeksi virus
  • Terlalu sering mnegonsumsi makanan atau minuman yang manis, seperti permen, es krim, jus buah kemasan, atau buah kering, dan lain-lain.

Baca Juga: Cara Pilih dan Konsumsi Pisang yang Bisa Turunkan Gula Darah Penderita Diabetes

Diabetes tipe 2

Berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin. Pada kondisi ini, sel-sel dalam tubuh kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi.

"Pada kasus tertentu, diabetes tipe 2 juga bisa terjadi akibat berkurangnya produksi insulin. Karena terjadinya gangguan tersebut, kadar gula darah dapat meningkat," kata Dien.

Adapun faktor risiko pemicu diabetes tipe 2 pada remaja adalah sebagai berikut:

  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes
  • Kelebihan berat badan berlebih/obesitas
  • Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis dan siap saji (junkfood)
  • Jarang olahraga dan kurang bergerak
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Mengonsumsi minuman beralkohol

Baca Juga: Khasiat Ciplukan, Obat Diabetes hingga untuk Penyakit Paru-paru, Harganya Mahal di Luar Negeri

Penyakit diabetes pada remaja cenderung cepat menimbulkan komplikasi penyakit, seperti jantung, ginjal, dan mata.

"Pengobatannya juga lebih sulit dan kompleks," kata Dien.

Sebab pengobatan metformin yang kerap digunakan sebagai penanganan utama pada pasien diabetes usia lanjut tidak memberikan pengaruh yang baik jika diberikan kepada pasien diabetes berusia remaja.

"Sayang sekali di saat-saat atau masa tubuh sedang produktif, remaja malah harus mengonsumsi obat-obatan dan membatasi aktivitasnya demi mengontrol gula darah agar tidak berlebih," jelas Dien.
 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Antara


TERBARU