Sekeluarga Tewas di Kalideres, Muhammadiyah Minta Diusut Tuntas: Bisa Coreng Muka Kita Bersama
Peristiwa | 12 November 2022, 07:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas meminta kasus sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, diusut tuntas, Jumat (11/11/2022).
"Muhammadiyah meminta kepada pihak yang berkompeten itu, agar dapat mengungkap masalah ini secepatnya dan dengan sejujur-jujurnya," kata Abbas, dinukil Antara.
Ia juga menyebut agar semua pihak mengambil pelajaran, dan melakukan upaya pencegahan agar peristiwa serupa tak terulang.
Sebab, hal ini akan menjadi aib bersama, apabila penyebab meninggalnya sekeluarga itu benar-benar karena kurang makan. Anwar mengatakan, hal itu bisa jadi menandakan belum ada kepedulian terhadap sesama.
"Peristiwa ini tidak hanya mencoreng muka pemerintah, yang secara konstitusional memang bertugas dan diamanatkan untuk melindungi serta menyejahterakan rakyat, tapi juga mencoreng muka kita bersama," kata Anwar.
Baca Juga: Ketua RT Ungkap Kronologi Penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Saya Intip Jendela, Ada Mayat!
Sebelumnya diwartakan, empat orang ditemukan meninggal di kediaman mereka di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11) petang.
Menurut hasil pemeriksaan sementara oleh kepolisian, empat jenazah yang merupakan satu keluarga itu kemungkinan meninggal akibat kurang makan.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce pada Jumat (11/10) menyebut, "Berdasar pemeriksaan, bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan."
"Jadi, bisa diduga, berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," imbuh Pasma.
Kini dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Polri sedang melakukan pendalaman lebih lanjut dengan memeriksa hati dan organ-organ lain dari keempat jenazah.
Baca Juga: Tetangga Sebut Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres Tertutup meski Sudah Tinggal 20 Tahun
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara