> >

G20 Jadi Forum Ekonomi Global Utama, Sri Mulyani: Ini Tidak Mudah dengan Tendensi Geopolitik

Peristiwa | 11 November 2022, 18:13 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut KTT G20 sebagai forum perdana ekonomi global terkait pandemi Covid-19. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menjadi momentum sebagai forum ekonomi global utama atau global economic premier forum.

Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia sebagai tuan rumah memiliki peran untuk menyelesaikan tantangan dari berbagai bidang secara bersama-sama.

“Indonesia yang memegang Presidensi G20, dari awal sudah disampaikan mengenai tema “Recover Together, Recover Stronger”. Ini artinya kita ingin menjaga forum G20 sebagai global economic premier forum,” kata Sri Mulyani dalam Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga: Update G20 Bali! Luhut Sebut Kemungkinan Putin Bakal Hadir, tapi...

Namun, semua ini tidak mudah, kata Sri Muyani. Ada tantangan besar, yakni tendensi geopolitik dan meningkatkan tensi konflik antar negara, termasuk perang Ukraina-Rusia.

Dalam hal ini, Indonesia berperan sebagai jembatan untuk mengatasi perbedaan yang ada antara negara-negara yang hadir.

“Itu tidak mudah, dengan tendensi geopolitik yang meningkat dan tensi konflik, seperti perang di Ukraina. Indonesia menjembatani berbagai perbedaan dan sisi ketegangan politik, bahkan keamananan, itu menjadi tugas yang luar biasa,” jelas Menkeu.

Dalam konferensi tersebut, nantinya para kepala negara akan membahas sejumlah masalah global, termasuk kenaikan harga pangan, isu energi, perekonomian dunia, hingga isu inflasi.

Baca Juga: Orang Dekat Putin Ungkap Alasan Presiden Rusia Tak ke G20 di Bali, Takut Akan Dibunuh

Konferensi ini tak hanya dilakukan untuk tujuan kerja sama, melainkan juga untuk memikirkan hasil nyata terhadap perbaikan dunia.

“Kami terus mencoba menciptakan jembatan untuk menghasilkan hasil nyata, yaitu bagaimana kita bisa menghasilkan deliverable yang menimbulkan kepercayaan,” papar Sri Mulyani.

 

“Pertama, komitmen masalah pangan dan energi, ini pasti akan memberikan sinyal terhadap kenaikan harga pangan, bisa menurunkan tensi. Kita juga bicara masalah negara yang mengalami kesulitan keuangan.”

“Jadi banyak hal yang merupakan isu penting, kita bisa tetap bahas dan mencapai kesepakatan yang menimbulkan kepercayaan bahwa G20 di Indonesia, tidak hanya kerjasama, namun juga menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian global,” tambah dia.

Baca Juga: Indonesia Dipuji Rusia karena Promosikan Agenda Pemersatu di G20

Sebagai informasi, KTT G20 akan digelar pada 15-16 November 2022. Sejumlah pemimpin negara akan hadir di Bali, di antaranya dari negara Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, China.

Kemudian, India, Inggris, Jepang, Italia, Jerman, Kanada, Korea Selatan, dan Turki.

Adapun, Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tak hadir pada KTT G20. 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU