Duduk Perkara Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Ngamuk Gara-Gara Dana Santunan Rp1,5 M Tidak Cair
Peristiwa | 11 November 2022, 16:52 WIBTANGERANG, KOMPAS.TV – Puluhan keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengamuk di Kantor Sriwijaya Air Tower, Kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (11/11/2022) pagi.
Mereka meminta hak dana santunan kepada pihak managemen maskapai agar segera dibayarkan lantaran sudah satu tahun lebih pasca kejadian belum menerima dan mendapatkan kejelasan dari pihak Sriwijaya Air.
Salah satu keluarga korban asal Pontianak, Slamet Bowo Santoso mengungkapkan, dirinya hingga saat ini belum mendapatkan santunan yang dijanjikan sebesar Rp1,5 miliar dari maskapai Sriwijaya Air sesuai undang undang penerbangan tanpa harus menandatangani rnd.
“Saat terjadi kecelakaan harusnya asuransi On, dalam artian bisa diambil kecuali kita tidak punya bukti korban adalah keluarga saya. Ketika kita terdaftar secara NIK di system kan sudah jelas siapa keluarganya dan berhak dapat santunan kenapa mesti dipersulit lagi,” ujarnya kepada jurnalis Kompas TV Eka Marlupy, Jumat (11/11).
Dia dan pihak keluarga korban lainnya menegaskan agar sriwijaya air bertanggung jawab penuh atas keperluan keluarga korban sampai kasus SJ182 benar benar selesai.
Sejumlah keluarga yang datang dari berbagai daerah Pontianak, Ende hingga Flores, juga mempertanyakan kejelasan kepada pihak manajemen yang selama ini tidak pernah memberikan informasi yang jelas kepada para keluarga korban, termasuk kepada media.
Baca Juga: Kabar Terbaru Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, KNKT Telah Unduh Rekaman Suara di Kokpit
Para keluarga korban menuntut hak tersebut sesuai rekomendasi Komisi V DPR RI agar dana santunan tersebut bisa dititipkan ke pengadilan atau pihak ketiga seperti perbankan.
Turut gugat Boeing
Tak hanya itu pihak keluarga korban turut menggugat Boeing Company Amerika yang tidak mengganti spoiler atau bagian sayap Sriwijaya Air SJ182 sejak 2012 sehingga diduga terjadi insiden tersebut.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV