Bertambah Lagi, Kemenkes Catat Ada 48 Kasus Omicron XBB di Indonesia
Kesehatan | 10 November 2022, 16:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, per Kamis (10/11/2022), jumlah kasus Covid-19 mutasi Omicron subvarian XBB di Indonesia sebanyak 48 kasus.
Hal ini disampaikan juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam keterangan pers secara daring, Kamis.
"Tercatat sampai hari ini, XBB ini ada 48 kasus," kata Syahril.
Angka 48 ini bertambah dari sebelumnya, pada Kamis (3/11) pekan lalu, Kemenkes menyebut ada 12 kasus Omicron XBB di Tanah Air.
Lebih lanjut, Syahril menyebut, subvarian ini sudah mulai mendominasi dan menggeser subvarian sebelumnya, yakni Omicron BA.4 dan BA.5.
Hingga kini, Kemenkes, lanjut dia, tengah menggencarkan pemeriksaan sequencing terhadap pasien yang terinfeksi varian baru tersebut.
"Ini lagi digencarkan pemeriksaan sequencing yang dirawat, baik yang isolasi maupun (yang berada) di ICU," jelasnya.
Syahril menambahkan, dari 48 kasus tersebut, mayoritas yang terinfeksi merupakan usia dewasa.
"Untuk XBB, mayoritas di usia dewasa. Anak-anak ada, tapi sedikit," ujarnya.
Baca Juga: Menkes Sebut 1.300 Pasien Meninggal akibat Covid-19 sejak Oktober, 80 Persen Belum Booster
"Gejalanya lebih ringan dari yang BA.4 maupun BA.5. Memang ada yang dirawat, namun sebagian besar melakukan isolasi mandiri," terang Syahril.
Menurut penjelasannya, subvarian XBB, termasuk XBB.1, memang merupakan mutasi dari BA.2.10.1 maupun BA.2.75.
Meski memiliki penularan yang lebih cepat dibanding BA.5, namun dia menyebut tingkat keparahan subvarian ini lebih rendah daripada varian Omicron sebelumnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus subvarian XBB terbanyak ditemukan di Bali, disusul Surabaya dan Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Universitas Airlangga, Surabaya, Rabu (9/11/2022).
"Kasus paling banyak ditemukan di Bali, Surabaya, Jakarta. Gelombangnya sudah mulai naik sekarang. Jadi dijaga dari sekarang," jelasnya.
Dia pun mengakui bahwa subvarian baru Omicron ini mengakibatkan peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air beberapa waktu terakhir ini.
Bahkan Budi memprediksi, puncak kasus Covid-19 karena sebaran mutasi subvarian XBB di Indonesia dapat mencapai 20 ribu kasus per hari.
Dia mengatakan, prediksi itu didapatkan dengan melihat kondisi kenaikan kasus di Singapura yang disebabkan Omicron XBB.
Baca Juga: Terapkan Prokes, Waspada Varian Omicron XB
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV