> >

Pengamat Nilai PKS Bisa Batal Koalisi dengan NasDem-Demokrat karena Kepentingannya Sulit Diakomodir

Hukum | 5 November 2022, 06:36 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kiri) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan pers terkait hasil pertemuan keduanya di Gedung DPP Partai NasDem, Rabu (22/6/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

 

Pertama, Partai Demokrat diketahui memiliki kursi lebih banyak ketimbang PKS di parlemen. Kedua, dari segi elektabilitas, nama AHY jauh lebih tinggi popularitasnya daripada Aher.

“AHY memiliki elektabilitas yang jauh lebih ‘perkasa’ ketimbang Ahmad Heryawan,” ujar Pratama.

Baca Juga: PKS Tolak Usulan Nasdem Deklarasi Capres-Cawapres 10 November: Belum Ada Kesepakatan

Sementara itu, Ari tak melihat bahwa PDI Perjuangan atau PDIP tertarik untuk bergabung bersama koalisi partai Gerindra dan PKB.

Ia menduga partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tidak akan mendapatkan banyak keuntungan jika berkoalisi dengan Gerindra dan PKB.

Menurut Pratama, PDIP bisa kesulitan mengajukan kadernya untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika bersatu dengan Partai Gerindra dan PKB.

“Capres adalah kavling Gerindra dengan Prabowo, serta cawapres adalah jatah PKB dengan Cak Imin,” kata Ari.

“Justru, PDIP akan punya daya tawar lemah jika masuk dalam koalisi tersebut."

Baca Juga: Demokrat Tegaskan Belum Ada Nama Capres-Cawapres yang Disepakati dengan Nasdem dan PKS

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU