Isu Relawan Ganjar soal Dukungan Ganti Ketua Umum PDIP, Pengamat: Megawati Tak Tergantikan
Politik | 31 Oktober 2022, 23:59 WIBBaca Juga: Bima Arya Jodohkan Ganjar dan Ridwan Kamil untuk Pilpres 2024, Pengamat: KIB Harga Dirinya di Mana?
Ia menyebut, respons Ganjar atas isu yang muncul tersebut sudah tepat.
"Untungnya Ganjar itu segera mengantisipasi supaya para relawan, entah relawan beneran atau yang ngaku-ngaku relawan, untuk tertib tidak bicara soal urusan partai," jelasnya.
Sebab, kata dia, sejumlah penelitian mengungkap bahwa PDIP cukup kentara menunjukkan diri sebagai trah politik Soekarno.
"PDIP ketika ada usul Ketum ke depan itu adalah non trah politik Soekarno, pasti akan memantik kegaduhan bahkan keributan yang tidak berkesudahan," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Tanggapan Sekjen PDIP soal Bima Arya "Jodohkan" Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Ganjar menyebut isu dukungan terhadap Presiden Jokowi untuk menggantikan Megawati sebagai ketum PDIP sengaja digulirkan oleh penumpang gelap untuk memecah belah tubuh partainya.
"Saya meminta semua mewaspadai adanya penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP, agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," kata Ganjar, Minggu (30/10/2022).
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu kemudian mengajak seluruh pendukung Presiden Jokowi melawan isu tersebut, agar tidak menjadi bola liar.
Baca Juga: Bima Arya: Ganjar dan Ridwan Kamil Bisa Diduetkan pada Pilpres 2024 Asal Tiga Partai KIB Menerima
"Saya kira yang seperti ini mesti dicermati, apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera konter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba," tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa suksesi ketua umum di partai berlambang banteng moncong putih itu sudah diatur dengan rapi oleh kongres partai.
Sehingga adanya ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP menurut Ganjar merupakan 'kengawuran'.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV