> >

Ganjar Diprediksi akan Raih Tiket Capres dari PDIP, Peneliti BRIN: Tunggu Last Minute seperti Jokowi

Rumah pemilu | 27 Oktober 2022, 17:15 WIB
Ilustrasi. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dari hasil analisis Litbang Kompas, generasi Z dan milenial memiliki peran penting dalam menentukan hasil Pemilu 2024. (Sumber: Kompas.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai bakal tetap mendapatkan tiket sebagai calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2024, meskipun elite partai berlogo banteng tersebut masih condong pada Puan Maharani.

Hal itu diungkapkan Firman Noor, peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengomentari melejitnya nama Ganjar dalam simulasi Litbang Kompas Oktober 2022 yang dirilis hari ini, Kamis (27/10/2022). 

Firman memprediksi PDIP akan memberikan tiket capres kepada Ganjar pada 'menit-menit terakhir' atau last minute jelang pendaftaran capres pada 14 Juni 2022 mendatang, persis seperti saat Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan tiket capres pada 2014. 

Dia juga memaparkan, dalam dinamika internal PDIP memang tidak segampang itu untuk memberikan tiket untuk maju dalam pencapresan.  

Apalagi PDIP adalah partai pemenang Pemilu yang ingin mencetak hattrick alias tiga kali memenangi pertarungan Pilpres pada 2024. 

"Dinamika internal biasa. Kita tunggu sampai hari H soal tiket Ganjar ini," kata Firman saat dihubungi KOMPAS.TV, Kamis.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Kuat, Kasus Wadas Dinilai Jadi Sandungannya Maju sebagai Capres 2024

Firman lantas mengacu saat Jokowi maju sebagai capres PDIP untuk kali pertama pada 2014 lalu.

Menurutnya, hal serupa sangat mungkin terjadi pada Ganjar Pranowo mengingat elektablitasnya yang menanjak.

"Kalau berkaca seperti dari pengalaman dengan Jokowi, last minute akan dikasih. Tetap ada peluang Ganjar didukung PDIP. Tapi kapannya belum tahu. Sejauh ini, elite PDI coba masih majukan Puan. Akan ketahuan siapa nanti lebih realistis," papar Firman.

Dalam analisisnya, ada peluang Ganjar akan diusung partai lain lantaran popularitasnya yang tinggi, tidak hanya di kalangan pendukung PDIP. 

Apalagi, kata Firman, kecenderungan para pemilih yang tidak serta-merta memilih capres yang diajukan oleh partai pilihan mereka.

Dalam kasus PDIP, misalnya, bisa jadi pemilih Ganjar bukan pendukung PDIP. Seperti halnya kasus Partai Demokrat dengan ketua umumnya kala itu, Susilo Bambang Yudhonono (SBY).

"Memang pendukung dia lintas partai. Kemudian juga dalam kenyataannya, para pemilih tidak harus sejalan partai untuk urusan presiden. Pilihan pada partai itu beda dengan pilihan presiden. Dulu SBY dan Partai Demokrat naik cuma 7 persen, terbukti bisa menang pemilu," terang Firman. 

Baca Juga: Menang Lawan Prabowo, Ganjar Bisa Imbang Lawan Anies di Pilpres 2024 Versi Litbang Kompas

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo diprediksi bisa menang jika hanya melawan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Namun, jika hanya berhadapan langsung dengan Anies Baswedan, suara keduanya diprediksi berimbang. 

Hal itu terungkap dalam hasil Survei Litbang Kompas Oktober 2022 yang dirilis pada hari ini, Kamis (27/10/2022).

Dalam analisnya disebutkan, proses pencalonan presiden memang masih sangat cair, tetapi bukan tidak mungkin ketiga nama tersebut akan saling berhadapan secara langsung dalam kontestasi pemilu.

Peluang Ganjar, Prabowo, dan Anies ketika saling berhadapan terpetakan dalam Survei Litbang Kompas terbaru yang dilaksanakan pada 24 September-7 Oktober 2022.

"Simulasi yang dilakukan lewat survei menunjukkan Ganjar akan memenangi kompetisi perolehan suara jika berhadapan langsung dengan Prabowo. Namun, jika berhadapan dengan Anies, suaranya masih mungkin berimbang," tulis analisis Litbang Kompas seperti dilansir Kompas.id.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU