> >

Obat Penawar Gagal Ginjal Terbatas, Ini Kriteria Pasien yang Diberi Fomepizole Gratis

Kesehatan | 27 Oktober 2022, 14:17 WIB
Fomepizole, obat penawar etilen glikol yang bisa menyembuhkan pasien gagal ginjal akut. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah saat ini dalam proses mendatangkan obat penawar untuk anak-anak yang terkena gagal ginjal. Kementerian Kesehatan menyatakan, sudah memesan sekitar 200 obat penawar atau antidotum Fomepizole dari 4 negara. Yaitu Singapura, Australia, Amerika Serikat, dan Jepang.

Dari jumlah ratusan yang dipesan, baru 42 vial Fomepizole yang diterima Kemenkes. 26 dari Singapura dan 16 dari Australia. Antidotum itu segera didistribusikan ke sejumlah rumah sakit milik pemerintah (RSUP) di berbagai daerah.

Kompas TV sudah menghubungi Juru Bicara Kemenkes M Syahril, pada Kamis (27/10/2022), untuk menanyakan mekanisme pembagian Fomepizole ke RSUP di daerah dan memperjelas kriteria pasien seperti apa yang akan mendapatkan Fomepizole, namun sampai tulisan ini dibuat belum ada jawaban dari Syahril.

Salah satu RSUP yang sudah menerima Fomepizole adalah RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Lewat konferensi virtual pada Selasa (25/10), Syahril mengungkap antidotum itu sudah diberikan kepada 10 dari 11 pasien anak yang dirawat di RSCM, sebagai rumah sakit rujukan nasional penyakit ginjal.

 

"Yang diberikan obat adalah pasien yang sudah menunjukkan gejala gangguan ginjal yang diduga karena keracunan. Contohnya, pengurangan frekuensi buang air kecil dan jumlahnya juga berkurang," kata Syahril.

Ia menerangkan, kondisi anak-anak yang diberikan Fomepizole semakin membaik. Indikatornya adalah peningkatan ureum kreatinin lebih dari 1,5 kali atau naik senilai 0,3 mg/dL, pemeriksaan USG didapatkan bentuk dan ukuran ginjal normal, tidak ada kelainan seperti batu, kista, atau massa.

Baca Juga: Dinkes Kota Tangerang: Orangtua Tak Perlu Takut Anak Demam karena Imunisasi Dasar

Volume urine juga sudah kembali normal serta gejala lainnya yang mulai berkurang.

"Bahkan hasil uji laboratorium, kandungan etilen glikol (EG) pada pasien yang keracunan tidak terdeteksi lagi," kata Syahril.

Obat penawar Fomepizole tidak secara terus-menerus diberikan kepada pasien. Jika pasien dinyatakan pulih, selanjutnya pemberian obat Fomepizole distop.

Bukan Obat Khusus gagal ginjal akut

Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menyatakan, Fomepizole sebenarnya bukanlah obat khusus untuk mengobati gagal ginjal akut. Fomepizole adalah obat antidotum atau penawar racun Etilen Glikol (EG).

“Perlu dijelaskan di sini, Fomepizole bukanlah obat yang secara khusus untuk gagal ginjal akut, tetapi obat penawar keracunan etilen glikol. Ia juga bisa digunakan sebagai obat penawar keracunan metanol,” kata Zullies kepada media, Rabu (26/10).

Baca Juga: Dinkes DKI: Orang Tua Cek Frekuensi BAK Anak 7-14 Hari Setelah Mulai Demam

Zullies memaparkan, ketika Etilen Glikol masuk ke dalam tubuh, ia akan dengan cepat diserap oleh saluran cerna, dan akan dimetabolisir menjadi senyawa yang lebih beracun, seperti Asam Glikolat, Asam Glikoksilat, dan Asam Oksalat.

Senyawa-senyawa itu dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada organ tubuh. Yang paling berkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut adalah asam oksalat, yang akan mengikat kalsium dalam tubuh menjadi kristal kalsium oksalat yang akan merusak ginjal.

Perubahan Etilen Glikol menjadi senyawa toksiknya diperantarai oleh enzim Alcohol Dehydrogenase (ADH). Fomepizole inilah yang bekerja menghambat enzim Alcohol Dehydrogenase.

“Jadi obat ini baru akan efektif jika gagal ginjal akutnya benar-benar karena keracunan Etilen Glikol. Kalau bukan karena itu ya obat ini tidak akan bekerja karena tidak ada targetnya. Jika tidak (cemaran EG/DEG), maka tidak ada gunanya,” ucapnya.

Zullies menekankan, penggunaan Fomepizole juga harus dilakukan di waktu yang tepat. Karena perubahan Etilen Glikol menjadi metabolitnya bisa terjadi dalam waktu yang sangat bervariasi tiap orang, dari 30 menit sampai 72 jam.

Jika diberikan pada kondisi yang sudah terlalu lama sejak paparan, maka hampir semua Etilen Glikol mungkin sudah berubah menjadi metabolit toksiknya, sehingga mungkin obat tidak lagi berguna.

Baca Juga: Epidemiolog: 1,7 Juta Orang Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut Per Tahun

“Tetapi jika diberikan pada saat yang tepat dan kondisi yang tepat, mungkin akan bermanfaat,” sebutnya.

Dari keterangan Syahril dan Zullies di atas, bisa disimpulkan jika pemberian Fomepizole kepada pasien ditentukan sepenuhnya oleh dokter yang merawat, berdasarkan kondisi tiap pasien yang berbeda-beda. Obat penawar Fomepizole juga termasuk obat langka yang sudah pasti tidak dijual bebas.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU