10 Pasien Gagal Ginjal di RSCM Diberikan Obat Penawar Fomepizole, Kondisinya Mulai Membaik
Kesehatan | 26 Oktober 2022, 11:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, pemberian obat Fomepizole efektif menghilangkan kandungan etilen glikol (EG) dalam tubuh pasien gangguan ginjal akut yang keracunan obat sirup.
"Berdasarkan tes laboratorium, kadar EG dari pasien anak gangguan ginjal akut sudah tidak terdeteksi zat berbahaya. Anak tersebut sudah bisa mengeluarkan urine," kata Syahril pada konferensi pers virtual, Selasa (25/10).
Syahril mengungkap uji coba obat antidotum injeksi itu diberikan kepada 10 dari 11 pasien anak yang dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, sebagai rumah sakit rujukan nasional penyakit ginjal.
"Yang diberikan obat adalah pasien yang sudah menunjukkan gejala gangguan ginjal yang diduga karena keracunan. Contohnya, pengurangan frekuensi buang air kecil dan jumlahnya juga berkurang," kata Syahril.
Selain itu, pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan ureum kreatinin lebih dari 1,5 kali atau naik senilai 0,3 mg/dL, pemeriksaan USG didapatkan bentuk dan ukuran ginjal normal, tidak ada kelainan seperti batu, kista, atau massa.
Baca Juga: Guru Besar Farmasi UGM: Jika Telanjur Konsumsi Etilon Glikol, Banyak Minum Air Putih
Aturan pemakaian Fomepizole sesuai panduan medis, sebanyak lima kali suntikan.
"Obat itu sudah diberikan kepada pasien sampai pada keadaan yang terberat," ucap Syahril.
"Di RSCM ada yang tiga dan sudah empat kali suntikan, menunjukkan perbaikan," ujarnya.
Perbaikan kesehatan yang dimaksud, lanjutnya, berupa volume urine yang kembali normal serta gejala lainnya yang mulai berkurang.
"Bahkan hasil uji laboratorium, kandungan etilen glikol (EG) pada pasien yang keracunan tidak terdeteksi lagi," katanya.
Usai pasien dinyatakan pulih, kata Syahril, selanjutnya pemberian obat Fomepizole distop, tidak diberikan terus menerus. Sampai 25 Oktober, sudah ada 42 vial obat Fomepizole yang tiba di Indonesia dan sudah diberikan kepada para pasien. 26 vial berasal dari Singapura dan Australia 16 vial.
Seluruh obat itu akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan pemerintah di seluruh provinsi.
Baca Juga: Ombudsman Duga Ada Maladministrasi Kemenkes dan BPOM dalam Kasus Gagal Ginjal Akut Anak
"Selanjutnya pemerintah akan mendatangkan ratusan vial lagi dari Jepang dan Amerika Serikat, total sekitar 200 vial," sebut Syahril.
"Obat ini gratis, tidak berbayar bagi pasien. Pembeliannya ditanggung pemerintah," katanya.
Syahril menambahkan, pembiayaan perawatan pasien gangguan ginjal akut di Indonesia telah diatur dalam skema BPJS Kesehatan bagi yang terdaftar sebagai peserta. Sementara bagi masyarakat tidak mampu, kata Syahril, pemerintah pusat dan daerah akan menanggung biayanya.
Obat penawar Fomepizole merupakan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengatasi keracunan obat pada pasien gangguan ginjal akut.
"Obat penawar ini (Fomepizole) sudah direkomendasi WHO dengan efektivitas tinggi di atas 90 persen. Dari data itu kami beli, di samping memang sudah siap dipakai," kata Syahril.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara