> >

Komnas HAM Yakin Gas Air Mata Penyebab Tragedi Kanjuruhan: Pada Saatnya Laporan Kami Buka

Peristiwa | 24 Oktober 2022, 19:04 WIB
Komisioner Komnas HAM Choriul Anam yakin tewasnya ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, disebabkan oleh gas air mata. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yakin tewasnya ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, disebabkan oleh gas air mata.

Komnas HAM menegaskan, keyakinan tersebut berdasarkan dari video kunci yang dimiliki dan CCTV yang didapatkan pada tragedi Kanjuruhan, Malang.

“Titik utamanya diperbandingan video kunci dan CCTV yang kami dapatkan, itu adalah gas air mata itu sendiri, nanti pada saatnya ketika laporan akan kami buka,” ujar Choirul Anam, Komisioner Komnas HAM, dalam Update Pemantauan dan Penyelidikan Tragedi Kanjuruhan Malang, Senin (24/10/2022).

Baca Juga: Komnas HAM akan Surati FIFA, Tagih Komitmen atas Pelanggaran HAM di Kasus Kanjuruhan

“Tapi pada titik poin paling penting adalah gas air mata itu kami lihat dengan telanjang mata ya, ada di rekaman CCTV dan itu di luar dan itu poin paling pokok dalam peristiwa ini, dan itu semakin mempertebal keyakinan kita.”

Dalam kesempatan tersebut, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara ikut menguraikan kenapa pihaknya sangat yakin gas air mata menjadi pemicu ratusan orang tewas dalam tragedi Kanjuruhan, Malang.

Menurutnya, video kunci yang dikantongi Komnas HAM berasal dari rekaman di dalam stadion Kanjuruhan dan CCTV dari luar.

“Kami mencocokan dan yang paling meyakinkan adalah soal gas air mata, asapnya, jadi ini yang kemudian kami tambah tebal, tambah yakin itu dari situ, videonya dari dalam, video yang kami miliki, yang ekslusif itu, dan terus CCTV-nya dari luar,” jelas Beka Ulung.

Baca Juga: Terbongkar! Ronny Talapessy: Tewasnya Brigadir J Bermula dari Masalah Sambo dan Putri Candrawathi

Maka itu dalam kasus ini, lanjut Beka, Komnas HAM bersurat kepada FIFA untuk menuntut komitmen atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia dalam peristiwa di Kanjuruhan.

“Ini pentingnya. Kenapa? Karena kami sudah ngecek berapa dokumennya FIFA menghormati hak asasi manusia dan ini penting juga bagaimana kemudian komitmen dan pelaksanaan dari komitmen tersebut,” tegas Beka.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU