Ibu Pasien Gagal Ginjal Berharap Bantuan Donasi: Kalau Jalan Satu-satunya Transplantasi Saya Siap
Sosial | 23 Oktober 2022, 06:40 WIBBEKASI, KOMPAS.TV - Warsih Yanti ibu dari pasien gagal ginjal akut berharap ada bantuan donasi untuk pengobatan anaknya, Fikrul Hilmi (16).
Warsih menjelaskan sejak Januari 2022, Fikrul berhenti sekolah karena harus keluar masuk rumah sakit untuk penyembuhan gagal ginjal akut yang diderita. Sejatinya Fakrul kini duduk di kelas X SMA.
Dokter dari rumah sakit di Bekasi merujuk Fikrul untuk menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Kemudian Maret 2022 Fikrul mulai menjalani cuci darah satu kali seminggu di RSCM.
Baca Juga: Penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak Menyerang dengan Cepat, Ahli: Riwayat Korban Bervariasi
Warsih yang tinggal di Kampung Pintu Air, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Bekasi menyatakan biaya cuci darah di RSCM ditanggung pemerintah melalui BPJS Kesehatan.
Namun ada obat-obatan yang harus ditebus dengan biaya sendiri. Belum lagi transportasi dan kebutuhan lain untuk membawa Fikrul berobat seminggu sekali ke RSCM.
"Kalau seminggu untuk berobat ke RSCM itu saya harus mengeluarkan Rp500 ribu," ujar Warsih saat ditemui jurnalis KOMPAS TV Alexander Blegur, Sabtu (22/10/2022).
Warsih juga bersedia melakukan transplantasi ginjal ke putra kesayangannya. Namun biaya transplantasi ginjal cukup besar hingga menelan ratusan juta rupiah.
Baca Juga: Orang Tua Balita Ungkap Kronologi Anaknya Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut
Warsih yang kini tidak lagi bekerja sebagai penjahit lantaran fokus mengurus kesembuhan putra kesayangannya berharap ada bantuan donasi untuk pengobatan Fikrul.
"Sudah sembilan bulan menjalani cuci darah. Kalau jalan satu-satunya transplantasi ginjal saya sudah siap untuk menjadi pendonor untuk anak saya. Tapi kendalanya biaya besar sekali," ujar Warsih.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV