> >

Rudolf Tobing Membunuh karena Sakit Hati, Kriminolog Sebut Pentingnya Punya Teman Dekat untuk Curhat

Kriminal | 22 Oktober 2022, 20:41 WIB
Motif pembunuhan Rudolf Tobing, sakit hati karena AYR jalan dan berfoto dengan orang yang dianggap musuh oleh pelaku. (Sumber: Instagram @jakjour810)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menjelaskan kemungkinan kondisi psikologis Christian Rudolf Tobing, pelaku pembunuhan bertroli yang viral karena tersenyum usai membunuh korbannya, AYR.

Sebagai informasi, polisi telah mengungkapkan motif pembunuhan Rudolf Tobing, yakni sakit hati karena AYR jalan bersama dan berfoto dengan orang yang dianggap musuh oleh pelaku.

“Motifnya adalah sakit hati karena pelaku merasa dikhianati oleh korban. Korban pernah berjalan dengan orang yang dianggap musuh oleh pelaku,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indra Wieny Panjiyoga, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: Hasil Pemeriksaan: Pelaku Pembunuhan Wanita "Troli" Miliki Trauma Kekerasan di Masa Kecil!

Menanggapi hal itu, Adrianus mengatakan bahwa pelaku memendam perasaannya sehingga menjadi kemarahan yang berkembang kepada keinginan untuk membunuh.

“Yang bersangkutan itu merasa sakit hati karena si korban ini pernah berfoto dengan orang lain yang ia tidak suka, katanya. Maka bayangkan ketidaksukaan itu dia pendam, dia olah, sehingga menjadi kemarahan, kemudian berkembang menjadi proses pembunuhan,” kata Adrianus dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (22/10/2022).

Adrianus menilai bahwa Rudolf Tobing tidak memiliki teman dekat yang bisa diajak untuk bercerita, sehingga memendam sakit hatinya.

Baca Juga: Senyuman Pembunuh Bertroli, Kriminolog Sebut Pelaku Tutupi Ketakutannya: Dia Pura-Pura Rileks

Hal itu juga membuat Rudolf cenderung impulsif dengan mengikuti kata hatinya untuk menghabisi orang yang membuatnya sakit hati.

“Pastinya orang ini bukan orang yang bersosialisasi dengan orang lain, tidak mempunyai orang dekat, dan begitu mengikuti kata hati atau impulsif,” jelasnya.

Menurutnya, jika saja Rudolf Tobing menceritakan perasaan sakit hatinya ke teman dekat, maka akan ada efek ketenangan yang diberikan saat dia bercerita.

“Kalau saja dia ber-sharing dengan orang lain, maka kemungkinan orang mengatakan satu hal yang menenangkan bagi dirinya untuk tidak melakukan tindakan yang fatal,” papar Adrianus.

“Andaikan dia sharing, dia punya teman dekat, maka ada kemungkinan pihak-pihak itu akan memberikan satu efek calm down,” sambungnya.

Baca Juga: Mengaku Puas Sehingga Tersenyum Usai Membunuh, Pelaku akan Jalani Tes Kejiwaan

Sebagai informasi, publik dihebohkan oleh kasus pembunuhan oleh Christian Rudolf Tobing usai sebuah video CCTV yang memperlihatkan dirinya tengah tersenyum saat membawa jasad korban, viral di media sosial.

Rudolf membunuh korbannya di sebuah apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).

Di kamar apartemen itu, dia beraksi dengan menampar dan mencekik korban hingga meninggal dunia.

Rudolf kemudian membungkus jasad korban dengan plastik hitam dan lakban, lalu membawanya dengan troli dan membuangnya di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU