> >

Kisah Pilu Ayah Reyvano, Temukan Anaknya di Malam Tragedi Kanjuruhan, Ditinggal 20 Hari Kemudian

Peristiwa | 21 Oktober 2022, 16:59 WIB
Reyvano Dwi Afriansyah (17 tahun), remaja yang menjadi korban ke-134 dalam Tragedi Kanjuruhan. Reyvano meninggal dunia pada Jumat (21/10/2022) setelah sempat dirawat 20 hari di rumah sakit.  (Sumber: Tribunnews)

Arif pun makin bingung lantaran sampai pukul 24.00 WIB putranya tidak pulang juga. Ia sempat berpikir, mungkin karena macet. Apalagi biasanya Kota Malang usai ada laga Arema FC, pasti macet. 

"Tapi ditunggu sampai jam 11-12 malam kok ga pulang, di situ saya mulai gelisah," ujarnya.

Arif pun kemudian menghubungi perangkat desa, lalu berinisiatif mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk mencari anaknya.

Sesampainya di Stadion Kanjuruhan, Arif pun kaget melihat banyaknya korban di lokasi. Ia pun pergi ke RS Hasta Husada Kepanjen. Di situlah Arif menemukan anaknya yang sedang kritis.

"Hingga akhirnya dibawa ke RSSA Kota Malang selama 21 hari," ucapnya.

Baca Juga: Kisah Reyvano, Korban Wafat ke-134 Tragedi Kanjuruhan, 18 Hari di ICU Napas Tak Stabil

Sabar Merawat Anak di RS 

Selama anaknya dirawat di rumah sakit, perasaan Arif selalu diselimuti kegelisahan.

Ia terus menanti kabar baik dari anaknya yang sedang koma.

"Saya terus-terusan kaget karena selalu menanti kabar anak saya," ungkapnya. 

"Syok sekali saat itu dan sampai saat ini," ucapnya sembari menundukkan kepala.

Arif sempat semringah pada hari ke-10 saat mendengar kabar kondisi Reyvano membaik. Namun, takdir berkata lain.

Di hari ke-20 perawatan, Reyvano meninggal dunia. Ia mengalami sejumlah luka termasuk patah tulang di bagian lengan kanan.

"Anak saya ada bengkak di bagian kepala, ada pendarahan begitu," kata Arif.

Kini, setelah 20 hari berlalu, Arif hanya bisa mendoakan dan mengikhlaskan sebab tak bisa lagi melihat senyum Reyvano.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/surya malang


TERBARU