Bharada E Disebut Berdoa sebelum Tembak Brigadir J, Pengacara: Ketakutan, Tak Berani Tolak Perintah
Hukum | 17 Oktober 2022, 18:40 WIBSesampainya di rumah tersebut, Sambo bertemu Kuat dan meminta bawahannya itu untuk memanggil Ricky dan Yosua.
Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Hakim Bisa Beri Keringanan kepada Bharada E kalau Keluarga Brigadir J Memaafkan
Richard yang mendengar suara atasannya itu kemudian turun dan berdiri di samping kanan Sambo.
Setelah dipanggil Kuat, Ricky dan Brigadir J menemui Ferdy Sambo.
Saat bertemu, Ferdy Sambo disebut langsung memegang leher dan mendorong Yosua sehingga bawahannya itu berdiri di depan tangga.
Jaksa juga mengatakan bahwa Putri Candrawathi berada di kamar yang berjarak tiga meter dari posisi Brigadir J berdiri.
Setelah itu, Sambo meneriaki Brigadir J untuk jongkok dan memerintahkan Bharada E untuk menembaknya.
"Woy kau tembak, kau tembak cepat, kau tembak woy!" kata Jaksa menirukan perkataan Ferdy Sambo kepada Bharada E.
Richard Eliezer kemudian mengarahkan senjata api ke tubuh Brigadir J atau Yosua dan menembakkan sebanyak 3 atau 4 kali hingga menyebabkan Yosua terjatuh dan terkapar serta mengeluarkan banyak darah.
Baca Juga: Bharada E akan Hadiri Persidangan Kasus Duren Tiga Secara Langsung, LPSK: Kami Siapkan Perlindungan
Ferdy Sambo dikatakan menghampiri Yosua yang tergeletak di dekat tangga depan kamar mandi rumah dinasnya itu dalam keadaan tertelungkup namun masih bergerak-gerak kesakitan.
"Untuk memastikan benar-benar tidak bernyawa lagi, Ferdy Sambo yang memakai sarung tangan hitam, menggenggam senjata api dan menembak sebanyak satu kali mengenai tepat kepala bagian belakang sisi kiri korban Yosua hingga Yosua meninggal dunia," ungkap jaksa.
Sebelum penembakan itu terjadi, Ferdy Sambo meminta Eliezer untuk menembak Yosua.
Ia lantas memberikan delapan peluru kepada Eliezer untuk mengeksekusi Yosua.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV