> >

Jokowi Sentil Gaya Hidup Polisi, IPW: Ngono ya Ngono, ning Ojo Ngono

Peristiwa | 15 Oktober 2022, 21:07 WIB
Presiden Jokowi (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan) di Istana Negara, Juamt (14/10/2022). (Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia Police Watch (IPW) menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyinggung gaya hidup mewah pejabat Polri merupakan bentuk kepedulian Presiden terhadap Polri.

Hal itu diungkapkan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Sabtu (15/10/2022). Menurutnya, sentilan Jokowi itu merupakan bentuk kepedulian Presiden pada para perwira polisi calon pemimpin masa depan itu.

"Ini bentuk care Presiden kepada Polri, supaya mereka mendengar sendiri arahan Presiden. Presiden berpikir yang menjadi pemimpin masa depan kan kapolres-kapolres ini," ujar Sugeng dalam dialog di program Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Sabtu.

Menurut Sugeng, polisi seharusnya jadi teladan. Bila pun mereka memiliki kekayaan, katanya, tidak sepatutnya mempertontonkan kekayaan mereka pada publik. 

“Mereka aparat seharusnya jadi teladan. Kalau memang memiliki kekayaan, jangan dipertontonkan. Seperti orang Jawa bilang, 'ngono ya ngono, ning ojo ngono' (begitu ya begitu, tapi jangan begitu, -red),” ujarnya, Sabtu (15/10/2022).

Menurut IPW, ada aturan pada 2017 yang menyebut tentang batas nilai kepemilikan mobil dan properti anggota Polri. Aturan itu, kata IPW, menyebut bahwa kepemilikan mobil anggota Polri tak boleh lebih dari Rp400 juta, sementara kepemilikan properti dibatasi senilai maksimal Rp1 miliar.

Baca Juga: Gaya Hidup Polisi Disemprot Jokowi: Merasa Gagah Punya Mobil Bagus dan Motor Gede

“Peraturan 2017 ada menyebut aturan kepemilikan mobil maksimal Rp400 juta. Kalau dikonversikan sekarang, sekitar Rp600 juta. Kepemilikan properti senilai Rp1 miliar di tahun 2017, sekarang dikonversikan. Dikaitkan dengan inflasi, ya dikonversikan lagi," jelasnya memaparkan.

Ia menilai, ekspekstasi anggota Polri masuk ke Polri harus dipertanyakan ulang. Jangan berpikir mencari kekayaan jika menjadi polisi.

“Mau melayani masyarakat atau mencari kaya? Jika ingin kaya, jangan masuk Polri,” pungkasnya.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU