> >

Effendi Gazali: Euforia Masyarakat atas Jokowi pada 2014, Saat Ini Sedang Hampiri Anies

Politik | 13 Oktober 2022, 15:49 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur DKI Anies Baswedan usai meninjau Sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta Utara, Senin (25/4/2022). (Sumber: KOMPAS.com/Dian Erika)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pakar komunikasi politik, Effendi Gazali mengatakan, euforia masyarakat yang pernah dirasakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 2014 lalu, kini sedang menghampiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pernyataan tersebut menanggapi hasil survei nasional yang dilakukan Trust Indonesia terhadap lima kandidat calon presiden (capres) potensial pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Nasdem Usung Anies Capres, PKB: Mereka Punya Hak Tarik Kadernya dari Kabinet Indonesia Maju

"Ini memang diwarnai euforia tetapi ada semangat zamannya yang pada waktu itu sempat dirasakan juga oleh bapak Joko Widodo. Ini adalah suatu gambaran yang bagus bahwa Anies sekarang sedang ada di tengah ombak perubahan dan di tengah semangat zaman,” kata Effendi, Kamis (13/10/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com

Meminjam pernyataan politikus NasDem Zulfan Lindan, Effendi menyebut mungkin saja Anies Baswedan adalah antitesis Jokowi.

“Jangan-jangan Zulfan Lindan itu benar bahwa Anies Baswedan ini adalah antitesis dari Bapak Joko Widodo, dan jika itu terjadi bagaimana para pemilih dan lembaga survei menyikapinya dalam menentukan survei selanjutnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk dapat membaca apakah keunggulan Anies merupakan antitesis atau bukan, perlu melihat kembali psikografik dan sejumlah hasil survei lain sebagai pelengkap.

“Kenapa orang perlu antitesis dari pemerintahan yang ada sekarang? Apakah karena krisis ekonomi, resesi? Jadi ketika krisis ekonomi itu ada ditambah lagi dengan sentimen-sentimen penegakan hukum yang dianggap tajam ke bawah tumpul ke atas, kemudian penegakan terhadap korupsi yang dianggap bisa diatur-atur begitu, muncullah semangat zaman yang harus kita lihat lagi dalam survei-survei lainnya yang saling melengkapi terutama psikografik,” jelas Effendi.

“Dan Pak Jokowi tidak perlu khawatir karena beliau sendiri dulu adalah antitesis dari pemerintahan sebelumnya, pemerintahan SBY,” kata Effendi.

Sebagai informasi, Survei Nasional Trust Indonesia dilakukan secara online dalam rentang 7-11 Oktober 2022. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU