> >

Putri Candrawathi Cerita ke Brigjen Benny Ali, Mengaku Dilecehkan Brigadir J saat Istirahat di Kamar

Hukum | 13 Oktober 2022, 05:31 WIB
Putri Candrawathi resmi menjadi tahanan Bareskrim Polri. Usai menjalani wajib lapor Putri keluar dari gedung Bareskrim Polri dengan mengenakan baju tahanan dengan nomor 077, Jumat (30/9/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Putri Candrawathi, tersangka pembunuhan berencana yang juga istri Ferdy Sambo, ternyata sempat menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya kepada eks Karo Provos Divpropam Polri Brigjen Benny Ali.

Diketahui, Putri Candrawathi masih bersikeras telah menjadi korban pelecehan seksual oleh ajudan suaminya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Baca Juga: Kuat Maruf Desak Putri Lapor Ferdy Sambo soal Brigadir J: Biar Tak Ada Duri Dalam Rumah Tangga Ibu

Adapun Brigjen Benny Ali sempat mendengar cerita pelecehan seksual yang disebut dilakukan oleh Brigadir J itu dari Putri Candrawathi secara langsung terungkap dalam surat dakwaan terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan.

Awalnya, Brigjen Hendra Kurniawan dihubungi oleh Ferdy Sambo setelah terjadi peristiwa penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinasnya.

Brigjen Hendra kemudian diminta datang oleh Ferdy Sambo karena telah terjadi sesuatu dan perlu dibicarakan secara empat mata.

Brigjen Hendra yang tengah berada di kolam pancing Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara langsung bergegas ke lokasi kejadian dan baru tiba pukul 19.15 WIB.

Baca Juga: Brigadir J Ternyata Sempat Menolak Ketika Dipanggil untuk Menghadap Putri Candrawathi di Magelang

Saat tiba di rumah dinas Ferdy Sambo, Brigjen Hendra langsung bertanya mengenai suatu peristiwa yang perlu dibicarakan itu.

"Ada peristiwa apa, Bang?" kata Brigjen Hendra kepada Ferdy Sambo yang dikutip dari laman PN Jaksel pada Rabu (12/10/2022).

"Ada pelecehan terhadap Mbak mu (Putri Candrawathi)," jawab Ferdy Sambo.

Selanjutnya, Ferdy Sambo melanjutkan ceritanya jika istrinya sempat teriak-teriak saat memgalami pelecehan itu. Lalu Brigadir J panik dan keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Saat keluar kamar, Ferdy Sambo kembali menceritakan kalau Brigadir J ketahuan oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.

Baca Juga: Fakta-fakta Sidang Ferdy Sambo pada Pekan Depan, Digelar Offline hingga Terbuka untuk Umum

Sontak, lanjut Sambo, Brigadir J bereaksi secara spontan dan menembak Bharada E yang berdiri ditangga lantai dua rumah Ferdy Sambo.

Melihat situasi itu, Bharada E membalas tembakan Brigadir J, sehingga terjadilah saling tembak menembak di antara mereka berdua yang mengakibatkan Brigadir J tewas di tempat kejadian.

"Inilah cerita yang direkayasa saksi Ferdy Sambo, lalu disampaikan kepada terdakwa Hendra Kurniawan," demikian keterangan di surat dakwaan mantan Karo Paminal itu.

Setelah rampung mendengar cerita Ferdy Sambo itu, Brigjen Hendra Kurniawan lantas menindaklanjutinya dengan menjumpai mantan Karo Provos Divpropam Polri Benny Ali.

Baca Juga: Klaim Putri Candrawathi Tak Cukup Buktikan Kekerasan Seksual, Potensi Sambo Dihukum Berat Terbuka

Benny Ali saat itu datang lebih dulu bersama Susanto yang menjabat Kabag Gakkum Ro Provos Divpropam Polri  ketimbang Hendra Kurniawan.

Selanjutnya Brigjen Hendra Kurniawan  bertanya kepada Benny Ali ketika itu.

“Pelecehannya seperti apa?” tanya Brigjen Hendra Kurniawan.

Kepada Hendra, Benny Ali menjelaskan bahwa dirinya sudah bertemu dengan Putri Candrawathi di kediamannya yang berada di Jl. Saguling III Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Putri Candrawathi menceritakan kepada Benny Ali benar telah terjadi pelecehan tehadap diri Putri Candrawathi di saat sedang beristirahat di dalam kamarnya," tulis surat dakwaan itu.

Baca Juga: Gayus Lumbuun Nilai Hakim Tidak akan Menghukum Ferdy Sambo Seberat-beratnya

Sewaktu kejadian, kata Benny Ali, Putri Candrawathi menggunakan baju tidur dengan celana pendek. Kemudian, Brigadir J disebut memasuki kamar Putri Candrawathi.

"Brigadir J meraba paha sampai mengenai kemaluan Putri Candrawathi, akan tetapi Putri Candrawathi terbangun dan kaget sambil berteriak," demikian keterangannya.

Karena teriakan Putri Candrawathi itu, korban Brigadir J disebut menodongkan senjata apinya ke Putri Candrawathi sambil mencekik leher dan memaksa agar membuka kancing bajunya.

"Lalu Putri Candrawathi berteriak histeris sehingga korban Nofriansyah Yosua Hutabarat panik dan keluar dari kamar," katanya.

Setelah selesai mendengar cerita dari Benny Ali di ruang tengah rumah dinas Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan mendekati jenazah Brigadir J yang berada di bawah tangga dapur.

Baca Juga: Kamaruddin Geram Ferdy Sambo Masih Cari-Cari Alasan: Kalau Bandel, Semua Kasus Dia Saya Buka

Sekira pukul 19.30 WIB datang mobil ambulans, jenazah korban Brigadir J lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Kramat Jati.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU