Menyongsong Transformasi Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir: Kalau Inggris Bisa, Kenapa Kita Tidak?
Peristiwa | 8 Oktober 2022, 20:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku optimistis dengan upaya transformasi sepak bola Indonesia yang akan dimulai kolaborasi pemerintah, FIFA, dan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Ia mengambil contoh sepak bola Inggris yang mampu bangkit usai dirundung tragedi.
Hal tersebut disampaikan Erick terkait akan dimulainya upaya transformasi yang telah dinyatakan Presiden Jokowi pada Jumat (7/10) lalu. Kemarin, sang presiden berpidato soal surat FIFA yang berisi lima poin rekomendasi perbaikan sepak bola Indonesia.
Kolaborasi untuk transformasi ini adalah imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 131 jiwa pada Sabtu (1/10) lalu. Usai peristiwa tragis ini, pemerintah dan FIFA turun tangan untuk mengevaluasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh.
Baca Juga: PSSI Tak Disinggung Jokowi dalam Pidato Transformasi Sepak Bola, Erick Thohir: Tetap Diajak Diskusi
Erick pun menyinggung sepak bola Inggris yang sempat mengalami tragedi serupa tetapi kemudian bisa bangkit. Peristiwa yang dimaksud adalah Tragedi Hillsborough pada 1989 yang merenggut 97 nyawa.
"Kalau Inggris bisa, kenapa Indonesia tidak bisa? Inggris juga dulu sama, dulu pernah disanksi lima tahun. Itu kalau terjadi di Indonesia, sanksi lima atau delapan tahun, sepak bola Indonesia akan rubuh," kata Erick saat diwawancara dalam program "Kompas Petang" Kompas TV, Sabtu (8/10).
Lebih lanjut, untuk melakukan transformasi menyeluruh, semua pemangku kepentingan di sepak bola Indonesia harus diajak bekerja sama, termasuk suporter.
Dalam rekomendasi FIFA ke Indonesia, dinyatakan bahwa perwakilan klub dan suporter mesti dilibatkan dalam dialog transformasi untuk mendapatkan saran, masukan, serta komitmen bersama.
Pemerintah Indonesia beserta FIFA dilaporkan akan membentuk sebuah tim untuk upaya transformasi sepak bola Indonesia. Kata Erick, tim ini akan dibentuk saat Presiden FIFA Gianni Infantino mengunjungi Indonesia pada 18 Oktober mendatang.
"Tim itu nanti akan dibicarakan antara presiden FIFA dan Presiden Jokowi ketika presiden FIFA ke Indonesia tanggal 18 Oktober. Tanggal 18 Oktober ini penting, akan terjadi kesepakatan antara FIFA dengan pemerintah," kata Erick.
Baca Juga: PSSI Disebut Patut Dimintai Tanggung Jawab terkait Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan 131 Orang
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV