Maarif Institute Gelar Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif selama 8 Bulan, Ini Rangkaiannya
Sosial | 7 Oktober 2022, 03:05 WIBMereka terdiri dari kader intelektual, aktivis ormas Islam, aktivis lintas agama, peneliti muda alumni program MAARIF Fellowship (MAF) dan alumni SKK-ASM sebelumnya, serta peserta SKK periode 2022.
Masih dalam rangkaian agenda tersebut, MAARIF Institute juga berencana menggelar acara bertema 'Mensyukuri 2 Dekade MAARIF Institute'.
Baca Juga: Gus Mus Mengenang Buya Syafii Maarif: Beliau adalah Waliyullah
Tujuannya untuk mensyukuri 20 tahun perjalanan Maarif Institute yang didirikan pada 28 Februari 2003. Hal itu sebagai ruang refleksi atas peran kelembagaan selama ini dalam mencapai misi dan tujuannya.
"Karena itulah, saat kegiatannya nanti ditayangkan profil 20 tahun perjalanan lembaga dan testimoni dari sejumlah tokoh, serta penerima manfaat program Maarif," ujar Shofan.
Selanjutnya, Mei 2023, Maarif Institute mendaulat bulan tersebut sebagai Bulan Pemikiran ASM. Hal ini lantaran Buya Syafii lahir dan meninggal dunia di bulan Mei, yaitu 31 Mei 1935 dan 27 Mei 2022.
Bulan pemikiran ASM ini akan digelar setiap tahun dan menjadi agenda inti dari program Maarif Institute. Ada dua agenda besar yang akan dilakukan pada Bulan Pemikiran ASM tersebut.
Baca Juga: Saat Buya Syafii Maarif Buka Media Sosial & Membaca Semua Hujatan Padanya - ROSI
Agenda pertama, Syafii Maarif Memorial Lecture (SMML), yang sudah memasuki tahun kedua. Forum akademik ini mengundang sarjana dan cendekiawan terkemuka sebagai narasumber untuk memaparkan ide, pemikiran, dan temuan penelitian terbaru terkait isu-isu keagamaan, politik, demokrasi, kebhinekaan, dan kemanusiaan.
Agenda kedua, penganugerahaan Ahmad Syafii Maarif Award (ASM Award).
ASM Award merupakan penghargaan yang diberikan setahun sekali, setiap bulan Mei kepada individu atau lembaga di wilayah Asia-Pasifik yang telah teruji konsistensi dan pengaruh perjuangannya di masyarakat luas yang majemuk.
Penghargaan ini diberikan untuk kategori bidang yang mencerminkan jalan perjuangan intelektual ASM, yaitu bidang pemikiran keagamaan yang menekankan konsistensi menghidupkan api reformisme keagamaan.
Kemudian progresivitas dan keberanian mengatasi sekat-sekat kultural, politik, agama, serta bidang aktivisme sosial yang mencerminkan keteguhan dalam membela hak-hak minoritas dan kelompok terpinggirkan.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV