> >

Singgung Tragedi Kanjuruhan, Kapolda Metro: Titik Balik untuk Evaluasi Standar Pengamanan

Peristiwa | 4 Oktober 2022, 14:37 WIB
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Fadil Imran menyatakan, tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menjadi bahan evaluasi pihaknya terhadap standar sistem pengamanan. (Sumber: Dok. Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Fadil Imran menyatakan, tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menjadi bahan evaluasi pihaknya terhadap standar sistem pengamanan.

Hal tersebut disinggung Fadil saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan kegiatan 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/10/2022).

"Berkaca pada peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur memberikan kita turning point (titik balik) untuk melakukan evaluasi terhadap standar sistem pengamanan kita," kata Fadil sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa.

Menurut Fadil, pasca-tragedi Kanjuruhan sorotan masyarakat saat ini tertuju pada kinerja Polri.

Karena itu, dia kemudian  menginstruksikan kepada anggotanya untuk mengedepankan langkah-langkah pencegahan gangguan dengan memperkuat segala persiapan pengamanan.

 

Dalam hal ini, Fadil meminta anggotanya menerapkan betul filosofi taylor, di mana setiap orang memiliki ukuran yang berbeda.

"Dalam berbagai kesempatan selalu saya sampaikan filosofi taylor made (membuat baju), yaitu bagaimana kita menjahit baju, bahwa setiap orang memiliki ukuran yang berbeda," ujarnya.

"Oleh sebab itu setiap langkah pengamanan menyesuaikan dengan ukuran, karakteristik dari penggunanya, dari situasi."

Baca Juga: Mengenai Jumlah Korban Tewas Kanjuruhan, Menpora Masih Tunggu Hasil Temuan Tim Independen

Hal ini juga berlaku untuk pasukan pengamanan gabungan yang bertugas dalam The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20).

Personel, kata dia, harus menghindari penyelewangan dan penyimpangan saat bertugas mengamankan kegiatan the 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20).

Dia berpesan anggota yang bertugas di lapangan menjalankan pengamanan dengan humanis (mengedepankan asas kemanusiaan).

"Pelaksanaan kegiatan pengamanan kali ini harus kita laksanakan dengan humanis, penuh rasa kasih sayang, tunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh dengan cinta kasih, penuh etika, dan sopan santun," ujarnya. 

"Kepada para anggota yang bertugas di lapangan, saya berharap tidak ada lagi tindakan-tindakan di luar dari apa yang menjadi kesepakatan, menjadi komitmen, menjadi arahan, sesuai dengan tactical floor game dan tactical wall game yang akan kita laksanakan."

Sebaga informasi,P20 merupakan forum parlemen negara-negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) akan digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 6-7 Oktober 2022.

Baca Juga: Menpora Ungkap Kondisi Korban Kanjuruhan, Mata Iritasi hingga Trauma Tak Bisa Diajak Bicara

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU