Ini Cerita Evi, Anak & Suaminya Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan: Pintu Ditahan, Suruh Tertib
Peristiwa | 4 Oktober 2022, 05:05 WIBEvi juga mengaku melihat dan mendengar tembakan gas air mata.
“Sempat (dengar gas air mata), sempat lihat juga. Pokoknya langsung ditembakkan ke arah tribun,” ujarnya.
Ia mengaku melihat gas air mata itu menyebar ke bagian lain di dalam Stadion Kanjuruhan.
“Waktu itu posisi hujan, jadi udara itu muter di dalam (stadion),” ungkapnya.
Baca Juga: Pasutri Tewas dalam Kericuhan Stadion Kanjuruhan, Anak Trauma Melihat Orang Tuanya Terinjak-Injak
Setelah kejadian kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu, Evi mengaku dirawat oleh sudaranya.
"Saya dirawat saudara saya. Saya diminta istirahat dan saudara saya itu pergi cari suami dan anak saya," kata Evi dilansir dari Tribunnews, Senin (3/10/2022).
Berbekal dokumentasi foto wajah sang anak dan sang suami di ponselnya, Evi berhasil menemukan keberadaan sang anak sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu (2/10/2022).
Foto tersebut dicocokkan oleh beberapa orang saudaranya yang berusaha membantu mencari keberadaan sang suami dan anaknya.
Ternyata, buah hatinya itu telah terbujur kaku di dalam kantong jenazah di kamar mayat RSUD Kanjuruhan Malang.
Satu jam kemudian, jenazah suami Evi ditemukan di kamar jenazah RS Wava.
Dua jenazah tersebut lantas dibawa ke rumah duka menjelang azan subuh.
Evi pun mengaku trauma hingga tak memiliki nafsu makan selama dua hari.
Ia mengatakan, keluarga kecilnya baru dua kali menonton pertandingan sepak bola.
"Baru dua kali ini nonton sepak bola. Kurun setahun. Sebenarnya suami saya enggak terlalu fanatik, hanya saja pengin cari hiburan biar enggak bosen. Yang suka sepak bola, anak saya yang kecil," ujarnya.
Ia pun mempertanyakan penembakan gas air mata ke arah tribun.
"Kenapa yang ricuh di lapangan. Tapi kok yang kena gas air mata yang di tribun juga ikut ditembak? Karena ada anak kecil," ungkapnya.
Evi pun berharap agar tragedi Kanjuruhan diusut oleh pihak berwenang karena telah menelan banyak jiwa.
“Ya minta diusut terus saja kejadian Kanjuruhan itu pak, soalnya kan banyak korban,” pungkas dia.
Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Kapolda Jatim Nonaktifkan 9 Personel Brimob, dari Danyon hingga Danton
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV