> >

Detik-Detik Meninggalnya Bripka Andik Purwanto di Stadion Kanjuruhan: Dia Terpisah dari Rombongan

Peristiwa | 3 Oktober 2022, 04:45 WIB
Bripka Andik Purwanto, anggota kepolisian dari Polres Tulungagung yang menjadi korban di Tragedi Kanjuruhan. (Sumber: Tribunnews.com)

MALANG, KOMPAS.TV - Kericuhan di Stadion Kanjuruhan tidak hanya memakan korban dari pihak suporter namun juga anggota kepolisian, Bripka Andik Purwanto, turut menjadi salah satu korban yang meninggal dunia.

Bripka Andik yang merupakan anggota Polres Tulungagung ikut ambil bagian sebagai pihak pengamanan dalam pertandingan Arema vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Dia datang bersama 22 anggota bintara lainnya dari Polres Tulungagung yang dipimpin langsung oleh Wakapolsek Tanggunggunung Iptu Anwari.

Namun sayangnya, Bripka Andik harus gugur setelah menjadi salah satu korban meninggal dunia dari kericuhan di Stadion Kanjuruhan.

Para anggota Polres Tulungagung lainnya bisa kembali pulang dengan selamat dan langsung menjalani pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada luka serius yang mereka alami usai kericuhan.

"Alhamdulillah, semua anggota yang BKO sudah pulang dengan selamat. Semua dilakukan pemeriksaan untuk memastikan kesehatan mereka," ucap Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto.

Dalam pemeriksaan ini, personel polisi yang pulang dari Kanjuruhan rata-rata mengalami pusing, dan sesak nafas.

Di antarannya ada pula yang mengalami sejumlah luka memar bekas pukulan di bagian punggung dan kepala belakang.

Baca Juga: Presiden Arema FC: Sanksi Tidak Bermain Home Sampai Akhir Musim Itu Sangat Memberatkan

Selain itu, juga akan ada pendampingan secara psikis untuk mengatasi trauma yang dialami kepolisian.

Detik-Detik Tewasnya Bripka Andik

Anwari yang masih sedih setelah kepegian Bripka Andik menuturkan bahwa tugas pengamanan di Stasion Kanjuruhan di laga Arema vs Persebaya sangat berat.

Bahkan polisi juga mengalami penyerangan sehingga harus menerima pukulan dari sejumlah suporter.

"Ketika kondisi mulai rusuh, kami berusaha turun. Tetapi kami diserang bertubi-tubi," tutur Anwari dikutip dar Tribunnews.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews/Kompas.com


TERBARU