Presiden Arema FC Juragan 99 Kutuk Keras Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Dukung Investigasi
Peristiwa | 2 Oktober 2022, 14:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana alias Juragan 99, menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam, yang menewaskan ratusan orang.
Melalui akun Instagram pribadinya, Gilang meminta maaf kepada warga Malang yang terdampak atas insiden tersebut dan mengutuk keras kerusuhan yang terjadi.
“Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yg terdampak atas kejadian ini, saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa,” tulis Juragan 99 melalui akun Instagramnya, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga: Kisah 2 Pemuda Asal Probolinggo Bertahan di Malang, Teman Hilang Saat Tragedi Kanjuruhan
Dia juga menyampaikan belasungkawa atas korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan ini. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan, diberikan ketabahan.
Saat ini, pihak manajemen Arema FC tengah berkoordinasi dengan berbagai layanan kesehatan yang mengurus para korban. Bagi korban yang mengalami luka-luka, biaya penanganan akan ditanggung oleh pihak manajemen Arema FC.
“Kami meminta pusat2 layanan kesehatan utk menyampaikan pembiayaan nya kepada manajemen Arema FC.”
Juragan 99 juga mendukung pengusutan dan investigasi terkait insiden tersebut.
“Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak2 untuk menahan diri sampai benar2 ketemu titik terang permasalahannya,” jelas suami Shandy Purnamasari ini.
Terakhir, Juragan 99 menegaskan bahwa pertandingan sepak bola tidak sebanding dengan nyawa yang hilang.
“Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Tidak ada!” pungkasnya.
Baca Juga: Bonek Turut Berduka atas Tragedi Kanjuruhan: Sepak Bola Bukan Tempat Bertarung Nyawa
Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, jumlah korban meninggal dunia akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, bertambah menjadi 174 orang.
Jumlah tersebut berasal dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur per Minggu (2/10/2022) pukul 10.30 WIB.
Kerusuhan terjadi usai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya pada Sabtu malam.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV