Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, SOS: Tragedi Terbesar Sepanjang Sejarah Sepak Bola
Peristiwa | 2 Oktober 2022, 06:55 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada lanjutan kompetisi Liga 1, Sabtu (1/10/2022) malam disebut sebagai tragedi terbesar sepanjang sejarah sepak bola.
Hal itu disampaikan oleh Akmal Maharli Koordinator Save Our Soccer (SOS) dalam tayangan Breaking News Kompas TV.
Diketahui, pada kerusuhan tersebut menewaskan setidaknya 127 orang dan 180 luka-luka.
"Ini tragedi terbessr sepanjang sejarah sepak bola Indonesia," kata Akmal, Minggu (2/10) pagi.
Baca Juga: Ricuh Suporter Arema FC vs Persebaya: Fasilitas Stadion Rusak hingga Mobil Pribadi Dibakar
Bahkan, Akmal mengatakan, dibandingkan dengan tragedi sepak bola di beberapa negara, Indonesia masih yang terparah.
"Pada 29 Mei 1985 itu tragedi Hesyel pertandingan antara Juventus melawan Liverpool di mana korban jiwa itu berjumlah 39 orang," ungkap Akmal.
Akibat tragedi itu, lanjut dia, pada 31 Mei 1985, sepak bola Inggris diberikan sanksi untuk tidak mengikuti pertandingan sepak bola selam 5 tahun.
Akmal juga membandingkan tragedi Hillsborough antara Liverpool vs Nottingham Forest pada 15 April 1989 yang memakan korban sebanyak 96 orang.
"Kita sudah 127 orang yang meninggal dunia dan ini merupakan tragedi kemanusian terbesar sepanjang sejarah sepakbola Indoensia," ungkapnya.
Baca Juga: 127 Orang Meninggal akibat Kericuhan usai Pertandingan Arema FC vs Persebaya
Akmal menyebut, kejadian ini perlu menjadi perhatian semua pihak dan mengimbau agar untun sementara pertandingan sepak bola di Indonesia harus dihentikan.
"Sampai kemudian dibentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus yang terjadi dan hukum yang seberat-beratnya kepada pihak yang melanggar save and security stadium maupun pelanggaran pidana," ungkpnya.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV