Pengamat Sebut Anggaran Pertahanan Rp134 T Tak Cukup: Jangankan Siap Gelar, Sekarang Kita Kelabakan
Politik | 27 September 2022, 20:43 WIBLalu, imbuh Connie, 10 persen alutsista istirahat dan 10 persen untuk perawatan alat.
"Jadi ini cycle (siklus) yang betul-betul harus kita jaga," tegasnya.
Ia pun menyarankan agar pemerintah melakukan audit kesiapan alat pertahanan.
"Kenapa anggaran sudah naik, tapi readiness (kesiapan) tidak naik sedemikian rupa?" kata Connie.
"Jadi mendingan anggaran di-hold dulu sebentar, kita audit readiness-nya," imbuhnya.
Baca Juga: Alutsista Indonesia Belum Mandiri, Letjen (Purn) Suryo Prabowo Mengundurkan Diri
Connie mendesak agar pemerintah tak hanya melakukan audit anggaran, namun juga audit kesiapan dan audit kemampuan teknologi pertahanan Indonesia.
"Jangan sampai kita kelihatannya posturnya besar, kelihatannya canggih yang kita miliki, tapi kemampuannya tidak terukur atau tidak bisa kita gambarkan," ujarnya.
Ia juga mendorong agar Indonesia dapat menjadi mandiri dalam hal industri alat pertahanan.
"Kan nggak mungkin kita menaikkan terus anggaran, tapi belanjanya kita sangat bergantung dari negara luar," tuturnya.
Menurut dia, anggaran pertahanan tak semata-mata menjadi ukuran kesiapan pertahanan.
"Anggaran pertahanan tidak semata menjadi ukuran bahwa kita akan mencapai, banyak PR yg harus diselesaikan," pungkasnya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV